TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Perhubungan Riau mencatat sebanyak 35 titik rawan jalur mudik di sepanjang jalan lintas Provinsi Riau. Dinas Perhubungan meminta pengendara lebih waspada melintasi jalur rawan yang didominasi jalan bergelombang dan berlubang.
"Selain itu masih ada pengerjaan jalan rigid belum selesai sehingga arus lalu lintas harus menggunakan sistem buka tutup," kata Kepala Dinas Perhubungan Riau Rahmad Rahim, Sabtu, 25 Juni 2016.
Rahim mengatakan, titik rawan jalur mudik tersebar di setiap jalan lintas antar provinsi baik itu timur, barat, utara dan selatan. Untuk lintas timur menuju Jambi tercatat 10 titik rawan akibat pembangunan jalan seperti di Km 104-105 Rengat, Km 226 Rengat. Titik rawan lainnya diakibatkan pasar tumpah di Km 13 Rengat dan jalan bergelombang di Jalan Grilia Tembilan.
Sedangkan di lintas utara menuju Sumatera Utara memiliki sembilan titik rawan diantaranya akibat tikungan tajam dan menurun seperti di Km 42 Bagan Batu dan Km 7 Simpang Pujut. Sedangkan di jalan lintas Dumai dan Sungai Pakning jarak pandang terhalang pepohonan. Sedangkan di Km 52 dan 113 Kandis terdapat pembangunan bahu jalan yang belum selesai.
Untuk wilayah barat yang menghubungkan Riau - Sumatera barat terdapat 7 titik diantaranya rawan yang didominasi tanjakan dan tikungan seperti di Km 28 Bangkinang, Km 109 Kelok Indah tepi jalan terdapat jurang dan jarak pandang terbatas. Di Km 26 - Km 30 Jalan Garuda Sakti kondisi pengerasan jalan sebagian amblas dan berlobang, bahu jalan tanah lunak dengan lebar kurang 1 meter. Sedangkan di Km 26 Rantau Berangin arah pasir Pangarayan kondisi jalan berlobang dan pasar tumpah.
Untuk lintas Selatan banyak terdapat kerusakan jalan, bergelombang dan berlubang seperti di Perhentian Raja, Km 42 Simalinyang dan Simpang Koran. Sedangkan di Simpang Sungai Rumbio arah Kiliran Jao terdapat jalan menurun dan jalan rusak di daerah Bukit Batoboh.
Menurut Rahim, hingga kini perbaikan jalan terus digeber untuk memperlancar proses arus mudik. Namun pengerjaan akan dihentikan tepat H-7 sesuai imbauan Kementerian Perhubungan. "Aktivitas perbaikan jalan akan dihentikan sepekan jelang lebaran," ucapnya.
Kata Rahim, Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga Provinsi Riau segera berkoordinasi untuk menempatkan alat berat di sejumlah titik yang dianggap rawan untuk mengawal aru mudik. Namun belum diputuskan lokasi yang menjadi prioritas penempatan alat berat.
Rahim memperkirakan jumlah kendaraan yang melintas saat mudik lebaran tahun ini cenderung meningkat dari tahun lalu. Masyarakat lebih dominan menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan transportasi umum.
RIYAN NOFITRA