TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk. sebagai emiten keenam pada 2016 dengan kode perdagangan SHIP.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan bahwa sebagai perusahaan terbuka, Sillo Maritiem Perdana harus terus menjaga prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG), salah satunya mencakup aspek transparansi ke publik.
"Yang memantau perusahaan ini bukan hanya pegawai, tetapi seluruh investor," ujar Tito di Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayaran dengan spesialisasi pada penyediaan armada lepas pantai untuk menunjang kegiatan usaha industri hulu minyak dan gas itu melepas sahamnya ke publik melalui penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 500 juta lembar saham atau sebesar 20 persen dari total modal yang disetor penuh.
Perseroan menawarkan saham IPO itu seharga Rp 140 per lembar. Dengan demikian, perseroan meraih dana sebesar Rp 70 miliar dari hasil aksi korporasi itu.
Direktur Keuangan Sillo Maritime Perdana Tbk. Herjati mengemukakan sekitar 97 persen dari dana hasil IPO itu akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan melalui penyertaan atau akuisisi 50,84 persen saham PT Suasa Benua Sukses dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
"Proses akuisisi itu akan segera direalisasikan setelah IPO ini," ucap Herjati.
Komisaris SHIP, Sutanto, yang juga mantan Kapolri, berharap pencatatan saham ini dapat menunjang kinerja perseroan lebih baik lagi ke depannya.
"Kami berharap pencatatan saham perdana Sillo Maritime bisa mengundang minat para investor untuk berinvestasi di pasar modal," katanya.
Terpantau pada perdagangan perdana, saham SHIP bergerak menguat sekitar 57,14 persen menjadi Rp 220 per saham dari harga perdana yang sebesar Rp 140 per saham.
ANTARA