Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Delegasi Uni Eropa dan UNDP Lihat Kapal Pencuri Ikan yang Akan Ditenggelamkan  

image-gnews
Kapal-kapal pencuri ikan dari Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang dititipkan di PSDKP Batam, Kepulauan Riau, 18 April 2016. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri
Kapal-kapal pencuri ikan dari Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang dititipkan di PSDKP Batam, Kepulauan Riau, 18 April 2016. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri
Iklan

TEMPO.COJakarta - Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan United Nations Development Programme (UNDP), Senin, 18 April 2016, melakukan peninjauan ke Batang guna melihat tujuh kapal pencuri ikan yang akan ditenggelamkan.

Dalam kunjungan itu, tampak Head of Cooperation Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Franck Viault. Juga hadir Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Mahkamah Agung Agus Subroto. Selain itu, juga hadir pejabat Kejaksaan Agung, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hakim-hakim perikanan, penyidik Polri, penyidik TNI AL, serta penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Rombongan mendatangi Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, yang diterima Kepala PSDKP Batam Akhmadon.

Berdasarkan pantauan Tempo, terdapat dua kapal berbendera Thailand, satu kapal berbendera Vietnam, dan empat kapal berbendera Malaysia. "Putusannya belum inkracht sehingga belum ditenggelamkan," ujar Akhmadon.

Selain meninjau kapal-kapal pencuri ikan, rombongan mengunjungi Detention Center atau penampungan sementara awak-awak kapal pencuri ikan yang masih menjalani proses hukum. Terdapat 27 awak kapal yang ditampung dalam tiga ruangan.

Menurut data PSDKP Batam, terdapat sembilan awak kapal dari Myanmar, lima awak kapal dari Vietnam, dan dua awak kapal dari Thailand. Selain itu, ada 11 awak kapal FV Viking yang ditangkap di perairan Kepulauan Riau pada 26 Februari lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rombongan juga bertemu dengan nakhoda Kapal Pengawas Hiu 3213 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Irzal Kadir. Dia mengungkapkan baru saja menangkap tiga kapal berbendera Vietnam di perairan bagian utara, sekitar 160 mil dari Pulau Natuna.

Menurut Irzal, terdapat 25 awak kapal yang berkewarganegaraan Vietnam. Alat tangkap kapal tersebut adalah pair trol. "Saat ini ketiga kapal itu sedang ditangani penyidik di Natuna, sedangkan satu kapal lainnya kabur," katanya.

Seusai meninjau PSDKP Batam, Chief Technical Advisor European Union-UNDP SUSTAIN Gilles Blanchi mengatakan kualitas sarana dan prasarana untuk menangani kasus-kasus penangkapan ikan ilegal sudah proporsional. "Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam penegakan hukum di bidang illegal fishing," ucapnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

8 April 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam konferensi pers penyesuaian harga acuan ikan untuk pelaksanaan PNBP pascaproduksi di sektor perikanan tangkap di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa 28 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal ikan asing yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.


Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

15 Januari 2023

Dalam postingan Instagramnya Susi Pudjiastuti menuliskan Teruntuk Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, S.E. dan keluarga, penghormatan dan terima kasih luar biasa dari saya pribadi atas semua dukungan dan kerja sama selama saya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019. Instagram/@susipudiastuti
Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

Kala menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti kerap melontarkan kalimat kontroversial, terviral Tenggelamkan!


Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

15 Januari 2023

Gaya santai Susi Pudjiastuti di atas kapal menikmati pemandangan laut/Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kelahiran 15 Januari 1965, ini kini aktif sebagai Ketua Pandu Laut Nusantara.


Ada Dana Rp 88,7 Miliar untuk Konservasi Taman Nasional Komodo

8 Januari 2022

Kadal raksasa komodo di Taman Nasional Komodo. Dok. Kemenparekraf
Ada Dana Rp 88,7 Miliar untuk Konservasi Taman Nasional Komodo

Fokus konservasi komodo berlangsung di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Ngada, Nusa Tenggara Timur.


PBB Peringatkan Sistem Perbankan Afghanistan Bisa Hancur dalam Beberapa Bulan

22 November 2021

Seorang pedagang penukaran uang Afghanistan menunggu pelanggan di pasar pertukaran uang, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
PBB Peringatkan Sistem Perbankan Afghanistan Bisa Hancur dalam Beberapa Bulan

Hilangnya dukungan pembangunan asing setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus menyebabkan tekanan pada sistem perbankan Afghanistan.


Tingkatkan Daya Saing Perikanan Nasional melalui Sinkronisasi Fungsional

13 Agustus 2021

Perempuan pelaku usaha perikanan mencatat tangkapan rajungan di Madura. Perempuan memegang peranan penting dalam perikanan dengan menjadi pembuat jaring, nelayan, pengepul, pengupas hingga pemilik pabrik pengolahan rajungan. Perempuan juga aktif mencatat tangkapan rajungan yang krusial bagi pengelolaan yang berkelanjutan
Tingkatkan Daya Saing Perikanan Nasional melalui Sinkronisasi Fungsional

Pembangunan berbasis Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-based economy) jika dapat berjalan baik bisa mengoptimalisasi manfaat dan pemerataan ekonomi dari perikanan dan kelautan.


Menagih Hak Daerah dalam Tata Kelola Perikanan WPP

9 Agustus 2021

Pembangunan Proyek WPP Multi Sektor. Foto: UNDP
Menagih Hak Daerah dalam Tata Kelola Perikanan WPP

Permasalahan dalam penerapan WPP selama ini, yakni kurang jelasnya pembagian hak dari pemerintah pusat untuk daerah.


Perikanan Produktif dan Terukur Berbasis WPP

22 Juli 2021

Nelayan-nelayan Tuna Pole and Line di Bitung, Sulawesi Utara
Perikanan Produktif dan Terukur Berbasis WPP

Implementasi WPP dapat dilakukan dengan pemberian insentif yang berkeadilan, pemanfaatan teknologi, revitalisasi data, dan ketegasan fungsi kontrol.


UNDP Koordinasi dan Kerjasama Multipihak Kunci Pembangunan Perikanan dan Kelautan Indonesia

15 Juli 2021

Iwan Kurniawan , Program Officer for Natural Resources Mangaement (NRM) Environment Unit , UNDP ,\
UNDP Koordinasi dan Kerjasama Multipihak Kunci Pembangunan Perikanan dan Kelautan Indonesia

UNDP berpandangan harmonisasi peran pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder perikanan lainnya menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan Indonesia


Dunia Usaha Minta Kepastian Regulasi Kelautan dan Perikanan

7 Juli 2021

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Kelautan dan Perikanan Hendra Sugandhi
Dunia Usaha Minta Kepastian Regulasi Kelautan dan Perikanan

Kalangan pengusaha berharap pemerintah membuat kebijakan yang tepat arah dan bersumber pada data yang akurat.