TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan IHSG berpeluang menguat meski terbatas.
"Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. IHSG diperkirakan bergerak pada 4.720-4.770, berpeluang menguat terbatas," ucap David dalam siaran tertulisnya, Rabu, 17 Februari 2016.
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG juga bergerak bervariasi. Menurut David, penguatan lanjutan IHSG tertahan aksi ambil untung di sejumlah saham unggulan. Sedangkan saham sektoral berbasiskan komoditas dilanda aksi beli selektif. IHSG ditutup hanya menguat tipis 4,278 poin (0,09 persen) di posisi 4.745,004.
Sentimen pasar masih tertuju pada rebound harga minyak mentah dan data ekonomi Cina yang keluar, seperti penyaluran kredit perbankan Januari 2016 yang melonjak mencapai 2,51 triliun yuan dibanding Desember 2015 sebesar 597,8 miliar yuan.
Dari domestik, sentimen positif dipicu tren penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat sejak awal tahun ini. Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika kemarin menguat 1 persen di posisi Rp 13.333 (kurs Jisdor). Rupiah terhadap dolar Amerika sejak awal tahun ini telah menguat 3,3 persen (YTD).
Sedangkan Wall Street tadi malam melanjutkan penguatannya untuk dua sesi perdagangan terakhir. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,4 persen dan 1,6 persen dan ditutup di posisi 16.196,41 dan 1.895,58.
Harga minyak mentah tadi malam terkoreksi 1 persen di posisi US$ 29,11 per barel setelah pasar skeptis atas kesepakatan Arab Saudi, Qatar, Rusia, dan Venezuela untuk menahan tingkat produksinya. Penguatan di Wall Street terutama ditopang saham perbankan, manufaktur, dan teknologi.
DESTRIANITA K.