TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk Reynaldi Hermansyah mengaku akan menghitung ulang rencana bisnis perusahaan pada tahun depan akibat ditundanya penyertaan modal negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.
"Belanja modal (capital expenditure) yang diperlukan adalah sebesar Rp 14 triliun untuk tahun depan dari internal cash dan obligasi," kata Reynaldi di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Menurut Reynaldi, untuk menutupi kebutuhan belanja modal tersebut Jasa Marga akan mencari alternatif pendanaan melalui pinjaman bank atau penerbitan obligasi di pasar modal.
Saat ini, Jasa Marga tengah melakukan beberapa pembangunan jalan tol. Salah satunya penyelesaian proyek ruas jalan tol lingkar luar jakarta 2 (JORR) 2 dan pembangunan ruas tol baru seperti jalan tol Cinere-Serpong. "Ruas-ruas yang baru ini nantinya akan menggunakan sistem yang baru," kata Reynaldi.
Selain itu, Reynaldi mengatakan perusahaannya saat ini tengah mengkaji pembangunan jalan tol bertingkat untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. "Kami pertimbangkan di ruas-ruas utama yang tidak mungkin lagi dilakukan pelebaran, seperti dalam kota yang bersinggungan dengan jalan utama," katanya.
GHOIDA RAHMAH