TEMPO.CO, Jakarta - Konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, saat ini sudah dimulai. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Nasri Sebayang mengatakan PLTA Jatigede bakal dioperasikan pada 2018. "Sekarang sudah mulai konstruksi. Dibarengi investigasi setelah eksplorasi," ujar Nasri di kantornya, Selasa, 27 Oktober 2015.
Konstruksi meliputi pembangunan gedung pembangkit (power house), saluran pembawa air, tangki pendatar air, pipa pesat, dan saluran buang. Di area PLTA, perseroan juga membangun fasilitas transmisi transformer yard dan switch yard, jaringan transmisi, dan bangunan pendukung.
Investasi dicanangkan sebesar US$ 140 juta. PLTA ini rencananya berkapasitas 110 megawatt (MW). Menurut Nasri, pembangkit bakal terintegrasi dalam sistem transmisi 150 kilovolt Jawa-Bali. "Commercial on demand-nya kami harapkan tepat waktu," katanya.
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum masih melakukan penggenangan waduk. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengemukakan waduk selesai digenangi hingga 221 meter dari muka air laut pada akhir Oktober.
Selain tenaga listrik, Jatigede bakal mengairi daerah Sumedang, Majalengka, sampai Cirebon. Waduk juga dipakai sebagai pengendali banjir di area 14 ribu hektare.
Adapun PLTA lain yang masuk tahap tanda tangan kontrak tahun ini adalah PLTA Upper Cisokan dan PLTA Asahan. Tahun depan, tiga perjanjian jual-beli listrik bakal diteken untuk PLTA Batang Toru sebesar 500 MW, PLTA Hasang sebesar 26 MW, dan PLTA Semangka sebesar 56 MW. "Sepuluh tahun ke depan, listrik dari PLTA ditargetkan 6.000 megawatt," tutur Nasri.
ROBBY IRFANY
Baca juga:
Deal Microsoft : Kenapa Jokowi Bisa Ulang Kesalahan SBY?
Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden