TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong memprediksi nilai ekspor tahun ini bakal turun 14 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan nilai impor bakal turun 17 persen. "Kenyataan tahun ini ekspor dan impor mengalami kontraksi signifikan, migas maupun nonmigas,” katanya seusai konferensi pers Trade Expo Indonesia di JIExpo, Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015.
Jika melihat pencapaian ekspor tahun lalu, yakni US$ 176,29 miliar, menurut perhitungan pria yang akrab disapa Tom Lembong itu, tahun ini nilai ekspor hanya akan mencapai US$ 151,61 miliar. Sedangkan, jika nilai impornya turun 17 persen dari angka tahun lalu, yakni US$ 178,18, tahun ini akan bernilai US$ 147,89 miliar.
Prediksi Tom Lembong ini mengikuti tren yang sudah terjadi hingga September 2015. Dalam rilis Badan Pusat Statistik, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-September 2015 mencapai US$ 115,1 miliar atau menurun 13,29 persen dibanding periode yang sama 2014. Sedangkan nilai impornya hingga kuartal III adalah US$ 11,51 miliar atau turun 25,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Melihat kondisi global yang suram, angka ekspor, kata Tom Lembong, baru akan mulai tumbuh tahun depan. Mengutip Badan Perencanaan Pembanguan Nasional, Lembong memprediksi angka ekspor tahun depan akan tumbuh 6-7 persen. “Lalu, pada 2017 sampai 2019, ekspor naik belasan persen,” ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan kinerja ekspor, Tom Lembong menyatakan akan melakukan pendekatan khusus ke tujuan ekspor nontradisional, seperti negara-negara di Amerika Latin, Eropa Timur, Afrika, dan Timur Tengah. Caranya, dari meningkatkan promosi, memperbaiki pelayanan ekspor, melakukan kunjungan ke negara-negara tersebut, hingga mengundang pembeli.
Ia pun mengaku gembira melihat banyak calon pembeli dari Nigeria, Arab Saudi, dan negara lain, yang belum banyak mengimpor dari sini, turut hadir dalam Trade Expo Indonesia. “Pertumbuhan ekspor ke negara-negara tersebut cukup besar," ujarnya.
Tahun lalu, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 176,29 miliar atau menurun 3,43 persen dibanding pada 2013. Begitu juga nilai impor Januari–Desember 2014, yang mencapai US$ 178,18 miliar atau turun 4,53 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
PINGIT ARIA