Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan: Penenggelaman Kapal Ikan Jangan Jadi Program  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan secara ilegal di perairan Bitung, Sulawesi Utara, 20 Mei 2015. Inayah Azmi Atifah/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan secara ilegal di perairan Bitung, Sulawesi Utara, 20 Mei 2015. Inayah Azmi Atifah/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penenggelaman kapal yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan seharusnya diposisikan sebagai pemberi efek kaget. Pemerintah diminta jangan menjadikan penenggelaman kapal sebagai program rutin, seperti yang terjadi saat ini.

"Penenggelaman kapal itu sebagai strategi pemberian efek kaget, menakuti supaya orang tidak lagi mencuri. Jangan dijadikan sebagai hal yang programatik, terlalu besar ongkosnya," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik, Senin, 19 Oktober 2015 dalam jumpa pers di Kantor KNTI, Menteng, Jakarta.

Menurut dia, Kementerian Kelautan melakukan moratorium kapal asing untuk menangkap ikan di perairan Indonesia. Selama moratorium itu, banyak pelanggaran kapal ikan asing. Riza mengatakan moratorium yang dilakukan KKP jangan terlalu lama. Sebab, hal itu bisa menimbulkan efek buruk, yaitu masyarakat dunia melihat laut Indonesia sebagai laut yang penuh dengan kejahatan. "Tidak baik juga kalau terlalu lama moratorium. Jadi, letakkan saja sebagai shock terapi dan jalankan rangkaian-rangkaian hukum yang lain," kata Riza.

Lebih jauh, Riza menyatakan sejumlah prioritas di bidang undang-undang mesti diselesaikan pemerintah maupun DPR untuk melindungi laut Indonesia dan kehidupan nelayan. Peraturan itu, di antaranya, menuntaskan dan mengesahkan RUU Perlindungan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam. Menurut Riza, RUU ini sudah menjadi komitmen lama, tapi sampai sekarang belum terlihat hasilnya. "Kami harap ini diselesakan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi nelayan."

Peraturan lainnya adalah menyelesaikan peraturan pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari Undang-Undang Kelautan. Riza meminta Menko Maritim Rizal ramli segera mengambil kepemimpinan untuk menyelesaikan utang yang belum selesai ini, yaitu melahirkan PP untuk mengoperasionalisasikan undang-undang. Harapan lain adalah adanya keberpihakan pemerintah terhadap anggaran provinsi/kabupaten/kepulauan. Dalam Undang-Undang Kelautan, sudah ada perintah untuk segera mengalokasikan anggaran khsusus kepada provinsi/kabupaten/kepulauan. Namun belum terlaksana karena PP-nya belum ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah juga diminta menyusun dokumen kebijakan kelautan nasional. Dokumen ini belum dimiliki padahal penting sebagai visi poros maritim. "Mau kayak apa sih sebenarnya poros maritim itu. Sekarang masing-masing jalan sendiri, ada di KKP, Menko Maritim, Bappenas, terlalu banyak. Ini menunjukan pemerintah belum siap maju ke depan untuk menggenapkan janji-janji menuju poros maritim," kata Riza.

Dokumen induk ini nantinya juga harus diturunkan ke dalam rancangan kebijakan kelautan nasional. Apalagi pemerintah belum punya rencana tata ruang laut nasional. Sesuai dengan komitmen pemerintah, Indonesia, paling lambat Juni 2016, sudah punya rencana tata ruang laut nasional. "Ini untuk rujukan kegiatan eksploitasi, eksplorasi kelautan agar tidak bertentangan atau merugikan nelayan dan pelaku usaha pariwisata," kata Riza.


AMIRULLAH

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

8 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

18 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

37 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

37 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

37 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

38 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

39 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

51 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.