TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina melalui Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Cina, Xu Shaoshi, menjanjikan tawaran yang lebih baik untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Kepada Presiden Joko Widodo, Shaoshi melaporkan hasil studi kelayakan perusahaan Cina terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kami jamin bisa rampung dalam tiga tahun, groundbreaking akhir Agustus 2015 dan selesai 2018 akhir,” kata Shaoshi di kantor Presiden, Senin, 10 Agustus 2015.
Dia juga yakin kereta api cepat garapan Cina dapat memberikan keuntungan setelah lima tahun beroperasi.
Dalam hasil feasibily study, Shaoshi melaporkan ciri khas keunggulan proyek kereta api garapan Cina nantinya.
1. Memiliki jalur ini lebih panjang, dengan total sepanjang 150 kilometer. Kereta berkecepatan 350 kilometer per jam ini akan memiliki 8 stasiun, mulai dari Halim akan diekstensi ke Manggarai dan Gambir. Kereta ini akan berkoneksi dengan kereta api yang sudah ada dan light rail transit (LRT) yang sedang dalam rancangan. Rasio jembatan terhadap terowongan sebesar 62 persen.
2. Cina memberikan harga yang secara financial plan lebih kompetitif dan biaya proyek yang efektif. Sayangnya, Shaoshi tak menyebutkan nilai investasi kereta api cepat tersebut.
3. Shaoshi berani menjamin proyek ini bisa rampung dalam 3 tahun. Jika kereta cepat memulai groundbreaking pada akhir Agustus dan dikerjakan pada September, proyek ini dapat selesai pada 2018.
4, Cina menawarkan joint venture yang terdiri atas konsorsium Indonesia dan konsorsium Cina atas proyek ini, sehingga kedua pihak menikmati keuntungan bersama dan menanggung risiko bersama. Kedua pihak, kata dia, akan melakukan kerja sama komprehensif, meliputi rancangan, konstruksi, pengelolaan, maintenance, hingga pelatihan.
Cina akan berusaha maksimal agar material perlengkapan infrastruktur serta pekerja, yang meliputi konstruksi, operasi, dan pengelolaan, berasal dari Indonesia.
Melalui proyek ini, Shaoshi berjanji bisa menciptakan 40 ribu lowongan kerja setiap tahun. "Kami akan membantu Indonesia membina tim ahli yang mampu membangun, mengoperasikan, dan mengelola kereta api Cina," katanya.
Menurut info dari International Union Railways, Shaoshi mengaku kereta cepat Cina memiliki tingkat keamanan terbaik di dunia.
"Kemampuan pembangunan kami sungguh kuat. Saat ini ada 10 ribu kilometer kereta api cepat yang sedang dibangun dan setiap tahun ada 2.000 km kereta yang rampung," katanya.
ALI HIDAYAT