TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Djakarta Lloyd Arham S. Torik meminta PT PLN menambah proyek kerja untuk perusahaannya. "Menurut saya, Pak Helmi Najamudin (Kepala Divisi Batubara PT PLN) seperti manusia setengah dewa dan layak masuk surga. Tapi, kalau mau masuk surga lebih cepat lagi, tambahin proyeknya dong, Pak," ujarnya dalam public expose di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2014.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Dahlan Iskan mengatakan, "Jika kinerja Djakarta Lloyd bagus, pasti akan ada proyek-proyek lain yang menanti."
Djakarta Lloyd dapat kembali bangkit dari kebangkrutan setelah PT PLN memberikan tender berupa proyek pengangkutan batu bara. Proyek itu dikerjakan selama 15 tahun dengan volume angkut 1 juta metrik ton per tahun senilai Rp 200 miliar.
Saat ini proyek sedang dalam proses peningkatan menjadi 2,5 juta metrik ton per tahun. Namun, hingga saat ini, mitra kerja Djakarta Lloyd hanya PT PLN. "Ada rencana untuk menambah mitra selain PLN. Kami sedang berkomunikasi dengan beberapa BUMN lain," tutur Arham
Djakarta Lloyd sempat mengalami kebangkrutan pada 2008 dan meninggalkan utang Rp 1,3 triliun. Namun, sejak diberlakukan persetujuan perdamaian dengan kreditor, penyelesaian disepakati untuk diangsur selama 18 tahun dengan masa tenggang lima tahun tanpa bunga. Selain itu, perusahaan juga memperoleh haircut atau pemotongan utang 32,5 persen.
AYU WANDARI
Berita lainnya:
15 Fakta Warren Buffett, Investor Terkaya di Dunia
Ditahan, Dua Pejabat Kementan Dicopot Suswono
FSRU Lampung Alirkan Gas ke Industri