TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menyatakan laju inflasi tahun kalender sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini mencapai 7,94 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 8,79 persen. “Sedangkan inflasi komponen inti Agustus 1,01 persen dan inflasi year on year 4,48 persen,” ujarnya dalam konfrensi pers di Jakarta, Senin, 2 Agustus 2013.
Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 6,47 persen dengan IHK 178,32 dan terendah terjadi di Pangkal Pinang 0,15 persen dengan IHK 162,47. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran.
BPS melaporkan, angka tertinggi penyumbang inflasi bulan lalu adalah kelompok sandang dengan tingkat inflasi 1,81 persen lalu disusul oleh kelompok bahan makanan 1,75 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,36 persen.
Selanjutnya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,95 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,66 persen, serta kelompok kesehatan 0,37 persen.
Masih cukup tingginya inflasi pada Agustus, menurut Suryamin, juga disebabkan masih terasanya dampak bulan puasa dan arus mudik. "1-8 Agustus masih puasa. Sedangkan dari tanggal 9 Agustus ada arus balik. Kami menduga setengah bulan masih ada pengaruh puasa dan lebaran," ujarnya.
Adapun Menteri Keuangan, Muhamad Chatib Basri sebelumnya memperkirakan inflasi Agustus 2013 akan lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli yang menyentuh angka 3,29 persen. “Konsumsi rumah tangga bulan Agustus ini tinggi sekali,” katanya beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan konsumsi rumah tangga menjelang Lebaran mencapai Rp 110 triliun, atau hampir 10 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2013 yang mencapai Rp 1.683 triliun. Dengan begitu, Chatib optimistis deflasi akan terjadi sekitar bulan September dan Oktober. Deflasi di kuartal ketiga tahun ini diperkirakan terjadi juga karena suplai bahan makanan impor yang mulai masuk Indonesia.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat
Polwan Jelita | Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita Terpopuler
Diduga Mata-mata, Polisi Mesir Tahan Seekor Bangau
Inilah Intervensi Militer AS Paska Perang Vietnam
Oposisi Suriah Kecewa Sikap Obama
Anggaran CIA Terbesar di Komunitas Intelijen AS
Diserang Drone AS, Tiga Militan Tewas di Pakistan
'Kepeleset' Bilang Mandela Wafat, Bush Minta Maaf