Berdasarkan pantauan Tempo di Pasar Pagi, Cirebon, Senin (12/7) harga beras IR 64 jenis panjang naik dari sebelumnya Rp5.700 menjadi Rp 6 ribu perkilogram, beras jenis rojolele naik dari sebelumnya Rp 5 ribu menjadi Rp 5.200 perkilogram, dan beras jenis pandang wangi naik dari sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 6.800 perkilogram.
Bahkan harga ketan pun mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Sebelumnya harga ketan hanya Rp 7.200 perkilogram, namun saat ini harga jualnya mencapai Rp 8 ribu perkilogram.
Selain beras, sayuran seperti bawang merah dan bawang putih pun juga naik. Bawang merah sebelumnya dijual Rp 12 ribu saat ini sudah naik menjadi Rp 15 ribu perkilogram, sedangkan bawang putih saat ini sudah dijual Rp 22 ribu.
Baca Juga:
Udi, seorang pedagang beras di Pasar Pagi, Cirebon, mengatakan, sebenarnya pasokan beras masih lancar dan cukup banyak. "Setiap harinya saya tetap dikirim 10 ton dari penggilingan beras dari Cirebon dan Kuningan," katanya.
Namun sekalipun stok dan pasokan mencukupi, harga beras tetap saja naik. Diprediksi kenaikan tersebut akibat belum masuknya masa panen. "Sekarang ini kan petani masih tanam, belum panen," katanya. Akibatnya stok gabah pun berkurang dan semakin sedikit stok, semakin mahal harganya. "Dari penggilingannya harga sudah naik," katanya.
Uni, seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, menyatakan, saat ini harga sejumlah komoditas sayuran seperti cabai merah dan cabai rawit sudah turun. "Dari sebelumnya Rp 35 ribu perkilo sekarang sudah turun menjadi Rp 25 ribu," katanya. Namun kondisi ini tidak berlaku untuk bawang merah dan bawang putih. Harga bawang masih saja tinggi.
Ivansyah