Menurut Destry, walaupun Bank Century memiliki efek yang kecil di pasar perbankan nasional, namun pasar menyadari dampak spillover (dampak eksternal terhadap sektor lainnya) bila bank tersebut tidak diselamatkan. "Kalau krisis, size doesn't matter (ukuran bukan masalah). Yang harus diperhatikan bukan kenapa dilakukan bailout, tapi ke mana aliran dananya," tutur Destry.
Pasar bahkan telah menyadari bahwa dengan kondisi politik yang memanas, pada akhirnya harus ada yang dikorbankan, yaitu antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang saat itu menjabat Ketua Komite Stabiltas Sistem Keuangan, atau Wakil Presiden Boediono, yang kala itu menjadi Gubernur Bank Indonesia. "Mereka sudah siap. Tapi takutnya sekarang yang dikorbankan dua-duanya," tutur Destry.
Meskipun sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat terhadap hasil kerja Panitia Khusus Angket Bank Century memutuskan bahwa kebijakan dan proses bailout Century adalah salah, namun indeks harga saham domestik memperbaiki kinerjanya pada sesi pembukaan perdagangan siang tadi.
Pada perdagangan Kamis (4/3), indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia bertengger di posisi 2.576,801, naik 9,712 persen atau 0,38 persen ketimbang perdagangan sebelumnya. Bahkan, indeks sempat melesat 11 poin di awal pembukaan.
Adapun nilai tukar rupiah ikut menguat 20 poin ke level 9.260 per dolar Amerika Serikat dibandingkan dengan posisi sebelumnya di level 9.280 per dolar.
PUTI NOVIYANDA