"Tambang tersebut mengalami kegagalan geoteknik di dinding bagian barat," demikian bunyi pernyataan resmi dalam situs Newmont Mining Corporation, induk usaha Newmont Nusa Tenggara, Selasa (22/9).
Newmont terus melakukan kajian geoteknik untuk menstabilkan dinding tambang dan memulai kembali produksinya. Perusahaan tetap melanjutkan produksi bijih besi dari persediaan yang ada.
Keterangan resmi tersebut juga menyebutkan masih terlalu dini untuk menghitung dampak penghentian tersebut terhadap produksi dan pendapatan perusahaan. Perusahaan tengah menyelidiki penyebab runtuhnya dinding tambang itu.
"Perusahaan akan menyampaikan perkembangan baru jika sudah diketahui dampak insiden ini terhadap produksi 2009," sebut keterangan itu.
Tambang Batu Hijau menggunakan sistem pengawasan yang dapat mengukur pergerakan pada dinding tambang. Sehingga tidak ada orang yang berada dalam galian saat dinding tersebut runtuh.
DESY PAKPAHAN