Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Australia berikan pinjaman lunak dan hibah AUD$ 355 juta atau sekitar Rp 2,485 triliun untuk program pengembangan pendidikan dasar. Besarnya nilai pinjaman AUD$200 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun dan hibah AUD$ 155 juta atau sekitar Rp 1,085 triliun dari kemitraaan Indonesia dan Australia. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Mulia Nasution, mengatakan tujuan program pengembangan itu adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar formal dan non formal, terutama di daerah terpencil. Bantuan ini, kata Mulia, merupakan pinjaman konsesional dengan tingkat bunga nol persen, jangka waktu pembayaran 40 tahun, dan masa tenggang 30 tahun. "Bisa dikatakan 90 persen pinjaman ini adalah hibah," kata Mulia, di Jakarta hari ini. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer, bantun ini merupakan inisiatif kedua negara untuk memperbaiki kualitas dan manajemen pendidikan di Indonesia. Penggunaan dana itu antara lain untuk membangun 2.000 sekolah, terutama sekolah Islam yang rusak di Wilayah Timur Indoensia dalam tiga tahun ke depan. Agus Suprianto
Iklan
