TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan membangun tanggul sepanjang 134 kilometer yang membentang dari Cepu hingga Bojonegoro. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Siswoko, tanggul ini untuk mengurangi frekuensi banjir. "Bukan menghentikan banjir," katanya di Jakarta, Rabu (25/4). Saat ini, di daerah itu hanya ada tanggul rakyat yang konstruksinya sederhana. Sementara, debit banjir di Bojonegoro mencapai 2.000 meter kubik per detik. Tanggul yang akan mulai dibandung tahun depan ini akan menampung kapasitas banjir 2.500 meter kubik per detik. "Kalau sudah ada tanggul, daerah Cepu-Bojonegoro bisa tidak limpas (meluber ke daerah sekitar sungai)," ujar dia. Dia pun memastikan, tahun ini detail engineering design (DED) tanggul itu akan selesai. Pembiayaan desain diberikan oleh Jepang lewat Japan Bank for International Cooperation. Berapa anggaran proyek tanggul itu belum dapat dipastikan sebelum DED selesai. Akibat hujan yang terus mengguyur daerah aliran sungai Bengawan Solo pekan kemarin, beberapa daerah mengalami banjir akibat limpasan sungai yang melintas di provinsi Jawa Tengah hingga Jawa Timur. RIEKA RAHADIANA
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Bandara Cepu Dibangun, Jalan Bojonegoro ke Blora Diperlebar
27 Agustus 2019
Bandara Cepu Dibangun, Jalan Bojonegoro ke Blora Diperlebar
Jalur Bojonegoro-Cepu hingga Blora sepanjang 70 kilometer jalannya diperlebar setelah Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, diaktifkan kembali.
Pemerintah Pusat Didesak Segera Realisasikan Waduk Jipang
19 November 2009
Pemerintah Pusat Didesak Segera Realisasikan Waduk Jipang
Tanpa waduk ini, Bengawan Solo tiap tahun akan menimbulkan banjir, kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf.
Lahan Waduk Karian Mulai Dibebaskan Oktober
16 Juli 2007
Lahan Waduk Karian Mulai Dibebaskan Oktober
Lahan untuk Waduk Karian segera dibebaskan. Untuk tahap awal, 200 hektare akan dibebaskan, dengan harga Rp 8.000-10.000 per meter persegi.