TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Group dan Indonesia Banking School kembali menggelar Indonesia Banking Award (IBA). Penghargaan tahunan untuk dunia perbankan Indonesia yang akan berlangsung di Hotel J.S. Luwansa malam ini, Rabu, 13 September 2017, merupakan perhelatan ke-10 untuk Tempo dan yang ke-4 bekerja sama dengan Indonesia Banking School.
Chief Communication Officer PT Tempo Inti Media Wahyu Muryadi menyatakan penghargaan kepada bank-bank berprestasi tak lain sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen bank menjaga amanat kepercayaan masyarakat dalam pelayanan keuangan. “Sebab, pada dasarnya, bisnis jasa keuangan adalah bisnis kepercayaan,” ujarnya, Rabu.
Kepercayaan masyarakat yang dimaksud Wahyu adalah keamanan dana dan data. Selain itu, kepercayaan bisa menjadi mitra dalam memenuhi kebutuhan dan pengembangan usaha sesuai dengan tantangan zaman.
Seiring dengan perkembangan digital, pelaku usaha industri keuangan semakin beragam. Bank-bank tetap menjadi pemain utama. Namun bank harus berdampingan dalam pelayanan keuangan dari e-commerce, on-demand service, dan financial technology.
Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peningkatan inklusi keuangan masyarakat Indonesia pada 2016, yang sudah mencapai 67,82 persen, tidak hanya dinikmati bank. Kemudahan akses, efisien secara operasional, keamanan data, dan kegesitan mengikuti perkembangan menjadi kunci ke depan bagi bank untuk menghadapi tantangan dalam pelayanan keuangan.
Beberapa tantangan yang sudah terlihat pada 2017, di antaranya kinerja satelit, keamanan dan kenyamanan Internet banking, serta kesiapan lonjakan kebutuhan penggunaan uang elektronik/rekening telepon seluler harus bisa dijawab dunia perbankan dengan baik. Pada akhirnya, penting bagi bank untuk memperluas basis konsumennya dengan pelayanan keuangan yang mumpuni.
Penghargaan bagi dunia perbankan ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif yang terus disempurnakan tim juri. Data yang digunakan di antaranya bersumber dari situs OJK, situs bank, dan laporan tahunan bank tahun 2016 yang disampaikan sebelum 16 Juli 2017. Sedangkan yang diteliti adalah 106 bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah.
Untuk menentukan para pemenang Indonesia Banking Award, dewan juri yang terdiri atas M. Taufiqurrohman (Direktur Pusat Data dan Analisis Tempo), Dr. Subarjo Joyosumarto (Chairman Indonesia Banking School), Hendri Saparini (ekonom), Zaenal Abidin, Ph.D (dosen Indonesia Banking School), dan Dr Ahmad Adriansyah, ST, M.Si (dosen Indonesia Banking School) menelisik lebih dalam data non-performing loan (NPL), kinerja, susunan dewan direksi dan komisaris, capital adequacy ratio (CAR), net interest margin (NIM), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan loan to deposit ratio (LDR) dari setiap bank.
Proses penelisikan yang berlangsung sekitar dua bulan ini menghasilkan 97 pemenang yang terbagi menjadi kategori The Most Efficient Bank, The Most Reliable Bank, Diversity of The Board, The Best Bank in The Digital Service, The Best Bank in Retail Banking Services, The Best Sharia Business Unit, The Best Bank in Productivity, dan The Best Parenting Bank. Selain itu, ada kategori Best Parenting Bank, yang merupakan kategori terbaru tahun ini.
R.R. ARIYANI