TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dalam sidang paripurna DPR, Rabu, 16 Agustus 2017. Dalam sidang itu, Jokowi memaparkan berbagai proyek infrastruktur yang berhasil dibangun selama masa pemerintahannya pada 2015-2016.
"Pembangunan jalan dan peningkatan kapasitas jalan nasional lebih kurang mencapai 7 ribu kilometer. Kita juga telah menyelesaikan pembangunan empat bandara baru serta pembangunan 199,6 kilometer jalur kereta baru," kata Jokowi di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Jokowi berharap pembangun proyek-proyek itu akan membuka akses ekonomi yang lebih luas. Selain itu, di masa pemerintahannya, Jokowi juga fokus menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah berupa rumah susun, rumah khusus, dan rumah swadaya sebanyak 210,5 ribu unit.
Sejak 2015, menurut Jokowi, pemerintah juga telah melalukan reformasi kebijakan subsidi agar lebih tepat sasaran. Cakupan bantuan tunai bersyarat Program Keluarga Harapan (PKH) yang semula 3,5 juta keluarga pada 2015 diperluas. Pada 2017, cakupan PKH meningkat menjadi 6 juta keluarga.
Secara bertahap, Jokowi menuturkan, pemerintah juga mensinergikan berbagai program bantuan sosial. Salah satu sinergi yang dilakukan adalah dengan mengalihkan secara bertahap subsidi pangan Beras Sejahtera (Rastra) menjadi bantuan pangan nontunai bagi 1,4 juta keluarga penerima manfaat di 44 kota.
Dengan anggaran transfer ke daerah dan dana desa, terutama dana alokasi khusus (DAK) fisik, Jokowi berujar bahwa pemerintah telah meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar. Akses terhadap air minum, menurut dia, meningkat sebanyak 386,7 ribu sambungan rumah hingga akhir 2016.
Sejak dialokasikan pada 2015, kata Jokowi, dana desa pun telah menghasilkan lebih dari 89,8 ribu kilometer jalan desa, 746,4 ribu meter jembatan, 14,9 ribu unit PAUD, 4,1 ribu unit Polindes, 3 ribu unit pasar desa, 108 ribu unit drainase dan irigasi, 9,9 ribu unit Posyandu, 941 unit embung, dan lain-lain proyek infrastruktur.
ANGELINA ANJAR SAWITRI