TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan jumlah pengguna internet yang berbelanja online di tanah air mencapai 24,7 juta orang di 2016. Selama setahun terakhir ditengarai mereka sudah membelanjakan Rp 75 triliun secara online.
“Setiap pengguna e-Commerce membelanjakan Rp 3 juta tiap tahunnya di berbagai e-Commerce,” kata Agus saat ditemui di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.
Baca Juga:
Agus menuturkan tingginya aktivitas belanja online ini sejalan dengan aktivitas orang-orang Indonesia di berbagai media sosial. Ia melihat hal ini akibat terjadinya revolusi digital yang tak dapat dihindari.
Baca: BPS Akui Tak Punyai Data Bisnis Online
Revolusi digital, kata Agus, hal ini juga membuat pertumbuhan perusahaan start-up sangat luar biasa di Indonesia. “Baik di perdagangan barang dan jasa, e-Commerce, moda-moda pembayaran maupun pembiayaan,” ujarnya.
Menurut Agus, revolusi digital di Indonesia sudah menyentuh sektor keuangan, hal ini terlihat dari jumlah pemain di sektor financial technology yang terus tumbuh. Pada periode 2015-2016 angkanya bertumbuh sampai 78 persen.
Namun potensi besar ini nampaknya belum dimanfaatkan dengan baik, Agus beralasan penetrasi internet yang masih 51 persen di 2016 cukup menghambat. Angka ini jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang masing-masing berada di angka 71 persen dan 67 persen.
Simak: Setop Menyesal Setelah Belanja dengan 3 Jurus Berikut
Agus menjelaskan penyebab lainnya adalah kualitas layanan internet yang relatif masih tertinggal dibandingkan negara lain, bahkan cakupan layanan 4G di Indonesia baru 23 persen. Hambatan lainnya adalah pengeluaran investasi di sektor teknologi komunikasi yang relatif tertinggal.
Ia mengungkapkan jika Indonesia mau masuk ke revolusi digital, maka pengeluaran di sektor teknologi komunikasi haruslah memadai. Namun tetap disertai keyakinan biaya tersebut adalah biaya yang efektif. “Perlu keluarkan biaya teknologi informasi yang memadai.”
DIKO OKTARA