Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS Sarankan Pembenahan Industri Pengolahan untuk Lapangan Kerja

image-gnews
Pengrajin memilih bahan baku bambu untuk dijadikan kerajinan di industri rumahan, Bogor, Jawa Barat, 16 April 2015. Pengolahan bahan bambu untuk kepentingan industri memerlukan sumber daya manusia yang menguasai instrumen teknologi. Lazyra Amadea Hidayat
Pengrajin memilih bahan baku bambu untuk dijadikan kerajinan di industri rumahan, Bogor, Jawa Barat, 16 April 2015. Pengolahan bahan bambu untuk kepentingan industri memerlukan sumber daya manusia yang menguasai instrumen teknologi. Lazyra Amadea Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2017 tercatat sebesar 5,01 persen (year on year). Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan capaian tersebut cenderung flat dibandingkan kuartal sebelumnya. 
 
Dari sisi sektoral, BPS mencatat sektor manufaktur masih berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia, namun pertumbuhan sektor pengolahan justru kembali melambat menjadi 3,54 persen dari kuartal sebelumnya 4,24 persen. 

"Pemerintah ke depannya perlu berfokus membenahi industri pengolahan dengan melakukan re-industrialiasi, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang pada akhirnya mendorong konsumsi masyarakat secara agregat," ujarnya, dalam keterangan tertulis pada Senin, 7 Agustus 2017. 

Simak: BPS Akui Tak Punyai Data Bisnis Online
 
Selanjutnya, pertumbuhan sektor jasa terus meningkat di mana informasi dan komunikasi tumbuh 10,88 persen dan jasa lainnya tumbuh 8,63 persen. Keduanya merupakan sektor dengan pertumbuhan paling tinggi. "Namun kontribusi dari kedua sektor tersebut relatif kecil yaitu kurang dari 5 persen dari perekonomian," katanya. 
 
Josua menuturkan dalam jangka pendek, pengendalian inflasi serta stabilisasi harga pangan menjadi kunci bagi seluruh indikator ekonomi lainnya di semester II 2017. Menurut dia, pemerintah juga perlu memastikan penyerapan dan realisasi anggaran desa dan belanja sosial melalui penyaluran bantuan sosial non tunai yang tepat sasaran, agar daya beli masyarakat terjaga. 
 
Selain itu, Josua berujar pemerintah juga perlu mendorong peningkatan tenaga kerja di sektor formal, mengingat pendapatan riil yg menurun didorong oleh penambahan angkatan kerja di sektor informal lebih besar dibandingkan dengan sektor formal. "Pembukaan lapangan kerja dapat didorong dengan menggalakkan program padat karya yang labor-intensive, sehingga konsumsi rumah tangga dapat meningkat."
 
Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga cenderung flat dengan pertumbuhan 4,95 persen (year on year) dan menurut survei konsumen Bank Indonesia tingkat keyakinan konsumen bulan Juni 2017 cenderung melemah. Josua mengatakan hal itu disebabkan persepsi konsumen terhadap terbatasnya ketersediaan lapangan kerja pada saat ini maupun dalam enam bulan mendatang yang mengalami penurunan. 
 
"Selain itu porsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi juga menunjukkan tren menurun sejak Desember 2016 hingga Juni 2017," ujarnya. Sementara itu, porsi pendapatan yang digunakan untuk tabungan cenderung meningkat.
 
Peningkatan tabungan itu kata Josua tampak dari peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Mei 2017 yang tercatat 11,18 persen (year on year) dibandingkan April 2017 9,87 persen. Permintaan kredit dilaporkan cenderung masih melemah di mana pertumbuhannya melambat menjadi 8,78 persen (year on year) dari bulan sebelumnya 9,52 persen. 
 
"Menurut saya, masyarakat menunda melakukan konsumsi pada semester I karena ada faktor kenaikan inflasi sejak awal tahun yang diikuti oleh tahun ajaran baru sekolah," katanya. Selain itu, data penjualan otomotif pada kuartal II juga melambat, yaitu penjualan mobil tumbuh 5,6 persen (year on year) dari kuartal sebelumnya 6,2 persen. 
 
Josua menyampaikan yang menarik adalah fakta bahwa konsumsi pemerintah pada kuartal II tahun ini cenderung berkontribusi pada perlambatan. Konsumsi pemerintah pun diharapkan dapat meningkat pada semester II nanti. "Ini seiring dengan pola penyerapan belanja pemerintah yang masih berkonsentrasi pada akhir tahun."
 
Menurut Josua, tantangan yang dihadapi pemerintah adalah potensi penghematan belanja kementerian/lembaga yaitu seiring dengan potensi tax shortfall pada tahun ini. 
"Pemerintah perlu lebih aktif lagi dalam mendorong belanja modal di mana penyerapannya hingga semester I tahun ini masih sangat rendah yaitu kurang dari 30 persen dari target," ujarnya. 
 
Kinerja ekspor juga tercatat BPS melambat pada kuartal II tahun ini. Menurut dia, hal itu terindikasi dari kinerja pertumbuhan ekspor non-migas yang melambat menjadi 6,8 persen (year on year) dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 21,8 persen. "Belum stabilnya harga komoditas global serta belum berjalannya hilirisasi industri menyebabkan ketergantuan yang sangat tinggi pada ekspor komoditas mentah."
 

GHOIDA RAHMAH 
 
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

3 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

3 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

4 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.


Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

22 hari lalu

Sejumlah penumpang berjalan menuju pintu keluar Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (24/8). TEMPO/Fahmi Ali
Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.


BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

24 hari lalu

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.


Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

24 hari lalu

Seorang pekerja merapikan beras program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin 19 Februari 2024. Kemendag meminta kepada Perum Bulog agar pengiriman beras pemerintah ke ritel modern yang digelontorkan lewat program SPHP dipercepat, hal tersebut guna menstabilkan harga beras yang melebihi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp69.500 per 5 kilogram. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.