TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan induk (holding) pengelola Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (RS BUMN) berencana membangun setidaknya 20 rumah sakit. Perusahaan juga akan merevitalisasi rumah sakit yang ada.
Direktur Utama Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation, Dany Amrul Ichdan, mengatakan pengembangan rumah sakit, termasuk membangun yang baru, membutuhkan dana antara Rp 1,5-2 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk tiga tahun ke depan. "Pendanaannya dari BUMN," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Baca: Pertamedika Ambil Alih Pengelolaan Klinik Garuda Indonesia
Dany mengatakan khusus untuk pembangunan rumah sakit baru, perusahaan akan mengoptimalkan aset-aset BUMN yang dimiliki. Biaya pembangunan, termasuk pengembangan rumah sakit, juga ditekan dengan pembelian barang melalui skema kerja sama operasi.
Perusahaan akan melakukan groundbreaking pembangunan rumah sakit baru tahun ini. Targetnya, tiga rumah sakit baru akan dibangun di Medan, Solo, dan di sebuah wilayah di Timur Indonesia. "Sedang kami cari lokasinya, antara Manado atau Makassar," kata dia.
Simak: Rumah Sakit UI Dipastikan Beroperasi Januari 2018
Sementara itu pengembangan rumah sakit akan dilakukan di semua lokasi. Khusus Rumah Sakit Pertamina Pusat yang sudah besar, holding akan membuatnya menjadi pusat rujukan rumah sakit BUMN. Untuk rumah sakit di daerah akan dikembangkan agar pelayanannya lebih efisien dan dilengkapi fasilitas modern.
VINDRY FLORENTIN