TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan induk pengelola rumah sakit badan usaha milik negara (RS BUMN), Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), menandatangani sepuluh kesepakatan terkait dengan peningkatan layanan kesehatan. Perjanjian tersebut dijalin bersama beberapa BUMN dan anak perusahaannya serta kementerian dan lembaga.
Direktur Utama Pertamedika IHC Dany Amrul Ichdan mengatakan salah satu BUMN yang terlibat adalah PT Garuda Indonesia. "Kami tanda tangan kontrak kerja sama untuk ambil alih pengelolaan layanan klinik," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Dany mengatakan Garuda memiliki empat klinik yang pengelolaannya siap dialihkan kepada holding. Standar klinik tersebut akan diubah sesuai dengan ketentuan rumah sakit holding. Rencananya, klinik Garuda akan menjadi masterplan pengelolaan klinik milik BUMN.
Baca: Kemenkeu: Holding BUMN Tunggu Putusan MA
Pertamedika IHC juga bekerja sama dengan PT Telkom Medika, yang membawahi 24 klinik di Jakarta dan Bandung. Klinik mereka akan masuk ke IHC Group dan merujuk ke RS Pertamina Pusat sebagai pusat rujukan.
Selain itu, Pertamedika IHC bekerja sama dengan Departemen Kesehatan untuk distribusi dokter spesialis ke RS BUMN di daerah. Sebab, kata Dany, rumah sakit di daerah kekurangan dokter spesialis. "Kami dibantu untuk memuluskan langkah RS BUMN untuk penyediaan dokter spesialis," ujarnya.
Kerja sama lain dijalin dengan PT Ad Medika selaku administrator pihak ketiga untuk semua pengelolaan Managed Care BUMN. PT In Health juga bergabung sebagai asuransi untuk pembayaran top up sistem pelayanan kesehatan karyawan BUMN.
Simak: Ketika Puskesmas Kalahkan Layanan Rumah Sakit
Terkait dengan pendanaan, Pertamedika IHC bekerja sama dengan Bank BTN untuk persetujuan prinsip kredit biaya pembangunan RS baru. Selain itu, dana akan digunakan untuk aksi korporasi dalam rencana akuisisi RS BUMN serta bridging dana operasional RS BUMN yang kesulitan cash flow dengan bunga dan persyaratan yang lebih ringan.
Dany mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Wijaya Karya untuk merencanakan dan membangun RS IHC Group. Seluruh rumah sakit nantinya akan dilengkapi dengan infrastruktur teknologi hasil kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Selain itu, kerja sama dijalin dengan Kimia Farma. Dany mengatakan kesepakatan tersebut membuahkan harga obat termurah di seluruh Indonesia. "Kami mendapatkan harga obat termurah," katanya.
Kimia Farma juga sepakat menggabung pengelolaan seluruh kliniknya dengan IHC Group. Perusahaan tersebut akan menjadikan seluruh RS IHC Group sebagai rujukan utama pasien yang berobat di klinik Kimia Farma.
Kesepakatan terakhir diteken Dany dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Keduanya sepakat memberikan pelayanan kesehatan selama Asian Games 2018 di Palembang dan semua event yang diselenggarakan KONI.
VINDRY FLORENTIN