TEMPO.CO, Kediri – Rapat Umum Pemegang Saham PT Gudang Garam Tbk membagikan deviden tunai tahun buku 2016 sebesar Rp 5 trilliun atau Rp 2.600 per lembar saham. Meski tak mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, manajemen Gudang Garam mengaku bersyukur masih bisa mempertahankan bisnis.
Sekretaris Perusahaan PT Gudang Garam Heru Budiman mengatakan pembagian deviden tersebut merupakan upaya terbaik perusahaan dalam mempertahankan kinerja di tengah lesunya industri rokok tanah air. “Anda bilang stagnan, saya bilang Alhamdulillah masih bisa bertahan,” kata Heru kepada Tempo dalam konferensi pers di Hotel Grand Surya Jalan Doho Kediri, Sabtu 17 Juni 2017.
Heru mengakui jika nilai deviden yang dibagikan tak mengalami kenaikan dibanding tahun buku 2015 kemarin. Namun perseroan telah berusaha semaksimal mungkin mempertahankan bisnis ini dan bisa membagikan keuntungan bagi pemegang saham seperti tahun sebelumnya.
Heru menuturkan jika penjualan demostik produk rokok mereka mengalami penurunan dibanding tahun 2015. Jika jumlah penjualan rokok pada tahun 2015 untuk pasar domestik tercatat 74.6 miliar batang, maka pada tahun 2016 turun menjadi 72.9 miliar batang.
Sementara pada sektor ekspor, perusahaan yang bermarkas di Kediri ini mampu membukukan peningkatan penjualan dari 3 miliar batang di tahun 2015 menjadi 4 miliar batang di tahun 2016. “Menurut data Nielsen (perusahaan analisa data manajemen), industri rokok di tahun 2016 mengalami penurunan kecil,” kata Heru.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Ada beberapa faktor, menurut Heru, yang mempengaruhi penurunan pendapatan bisnis rokok sepanjang tahun 2016. Diantaranya adalah penghasilan sekali pakai atau disposable income yang mengalami perbaikan ataupun kenaikan, sehingga perusahaan melakukan skala prioritas dalam penggunaan biaya.
Selain itu situasi perekonomian nasional yang pasang surut seperti kenaikan biaya transportasi serta kenaikan harga kebutuhan pokok yang memicu kenaikan biaya hidup turut memicu penurunan pendapatan perusahaan. “Ini memicu offside disposable income (penghasilan sekali pakai menjadi pasif),” kata Heru.
Namun demikian, dia juga memastikan jika keputusan pemerintah dalam menaikkan tariff dasar listrik tidak akan mempengaruhi beban operasional perusahaan. Sebab menurut Heru, listrik bukan merupakan komponen besar dalam industri rokok. Satu-satunya faktor yang mempengaruhi terhadap industri ini adalah besaran nilai cukai yang mencapai 60 – 70 persen dalam penentuan harga pokok penjualan.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
2 hari lalu
Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta
6 hari lalu
Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta
Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.
CIMB Niaga akan Bagi Dividen Tunai Sebesar Rp 3,08 Triliun
21 hari lalu
CIMB Niaga akan Bagi Dividen Tunai Sebesar Rp 3,08 Triliun
CIMB Niaga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 3,08 triliun atau 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023.
Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar
23 hari lalu
Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar
Cinema XXI membagikan dividen sebesar Rp 666,7 Miliar dan mengganti direktur utamanya dalam rapat pemegang saham tahunan atau RUPST.
Bank Danamon akan Bagi-bagi Dividen Senilai Rp 1,2 Triliun
32 hari lalu
Bank Danamon akan Bagi-bagi Dividen Senilai Rp 1,2 Triliun
PT Bank Danamon Indonesia Tbk memutuskan bagi-bagi dividen senilai Rp 1,2 triliun atau Rp 125,48 per saham.
BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun
35 hari lalu
BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun
BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.
Erick Thohir Sebut Dividen BUMN Lebih Besar Dibanding PMN, Laba Tunai 2023 Rp 292 T
37 hari lalu
Erick Thohir Sebut Dividen BUMN Lebih Besar Dibanding PMN, Laba Tunai 2023 Rp 292 T
Erick Thohir menyebut bahwa dividen BUMN lebih besar dibandingkan PNM. Laba tunai Rp 292 triliiun.
Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun
38 hari lalu
Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun
Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.
Pertamina Geothermal Energy Sebut Bakal Bagikan Dividen Tahun Ini, Tunggu RUPS Tahunan
42 hari lalu
Pertamina Geothermal Energy Sebut Bakal Bagikan Dividen Tahun Ini, Tunggu RUPS Tahunan
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO , Yurizki Rio menyebut akan ada pembagian dividen kepada pemegang sahamnya di tahun 2024.
RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor
42 hari lalu
RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor
BCA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 270 per saham. Dividen ini meningkat 31,7 persen dibanding tahun lalu.