TEMPO.CO, Palembang - PT Pertamina (Persero) memperkirakan bakal terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup tinggi selama priode arus mudik dan balik. Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM tersebut, Pertamina akan menyiapkan tambahan pasokan hingga 10 persen dari kebutuhan normal.
Khusus di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung, Pertamina memprediksi konsumsi BBM Subsidi dan Non subsidi melonjak hingga sebesar 5,4 persen. Roby Hervindo, Menejer Humas PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) 2 Sumbagsel menjelaskan peningkatan angka pemakaian tersebut diperkirakan mulai tampak menjelang hari raya nanti dan akan berlanjut sepekan usai Lebaran.
Pertamina menyiapkan tim Satuan Penugasan (Satgas) yang bertugas H-15 hingga H+7 lebaran untuk memastikan kondisi pasokan dan distribusi BBM tetap aman utamanya di lintas mudik mulai dari Bakauheni di Lampung hingga ke seluruh kota di Sumatera. “Kami juga menyiapkan mobil tanki tambahan sebanyak 21 Unit dengan total tonase 300 KL,” katanya, Rabu, 7 Juni 2017.
Baca: Pertamina Siapkan Skenario Antisipasi Kemacetan Mudik 2017
Masih menurut Roby, Pertamina berkomitmen menjaga stabilitas persedian BBM. Ia optimistis dapat menjalankan komitmen tersebut selagi tidak ada kendala berupa cuaca buruk. Pasalnya distribusi BBM bisa terkendala oleh infrastruktur jalan yang sempit, rawan longsor hingga jalan tergerus ombak laut.
Roby mencontohkan pada infrastruktur jalan pada jalur distribusi dari kota Bengkulu menuju Bengkulu Utara hingga ke Muko-Muko yang bergerak hingga ke perbatasan dengan provinsi Sumatera Barat. Di wilayah tersebut terdapat jalan yang tergerus oleh arus laut. “Tantangan terbesar pada jalur distribusi, mengingat tidak semua infrastruktur jalan dalam kondisi prima,” katanya.
Sementara di wilayah Sumsel juga memiliki ancaman serupa. Di kota Pagar Alam, misalnya, juga terdapat jalan sempit dan rawan longsor. Di wilayah tersebut merupakan jalur penghubung kendaraan dari Lahat hingga Kepahyang, provinsi Bengkulu. “Kondisi cuaca juga jadi tantangan untuk distribusi melalui sungai,” ujar Roby.
Simak: Mudik Lebaran, Pertamina Operasikan SPBU Bergerak
Sementara itu General Menejer MOR 2, Erwin Hiswanto mengatakan khusus di wilayah Sumatera Selatan, pada kondisi normal atau jauh dari musim pulang kampung, konsumsi rata-rata Premium sebesar 30.000 kiloliter per bulan. Data yang juga diambil pada bulan Januari-April, memperlihatkan kebutuhan Pertalite mencapai 31.000 kiloliter per bulan dan Pertamax 4.900 kiloliter per bulan.
Sedangkan pada musim mudik nanti, kata Erwin, penggunaan akan bertambah besar. Namun demikian ia meyakinkan untuk melayani pemudik sebaik mungkin. “Menghadapi puasa dan lebaran, kami berupaya menjaga kualitas layanan dan pasokan.”
PARLIZA HENDRAWAN