Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Kekalahan Ahok, Penjualan Bunga Potong Sukabumi Melonjak

image-gnews
Bunga mawar kuning saat akan dipanen untuk pengiriman ke sejumlah daerah di sentra bunga potong Parongpong, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (12/2). TEMPO/Prima Mulia
Bunga mawar kuning saat akan dipanen untuk pengiriman ke sejumlah daerah di sentra bunga potong Parongpong, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (12/2). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan bunga potong dari sentra perkebunan bunga hias di Kampung Palasari, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melonjak drastis yang disebabkan beberapa faktor, termasuk pasca-kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

"Lonjakan permintaan bunga potong ini sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu, apalagi saat Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kalah pada Pilgub DKI Jakarta," kata salah seorang petani bunga potong, Cecep, di Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Rabu, 10 Mei 2017.

Menurut dia, biasanya setiap minggu dirinya panen bunga potong yang ditanam di lahan seluas sekira satu hektare sebanyak 1.000 hingga 2.000 tangkai.

Namun, ia menimpali bahwa jumlah permintaan bunga potong melonjak mencapai dua hingga tiga kali lipat.

Bahkan, banyak petani bunga harus panen lebih awal untuk memenuhi pesanan bunga dari berbagai kalangan

Ia menyatakan setiap ikat bunga hias berisi lima sampai 10 tangkai seharga Rp 8.000 hingga Rp 9.000.

Selain untuk memenuhi permintaan dari kawasan Sukabumi, ia menyatakan pesanan bunga juga untuk memenuhi kebutuhan di beberapa kota besar lainnya, seperti Jakarta, Bandung, Bogor dan Bekasi.

Jenis bunga potong yang laris, dikemukakannya, mawar, anyelir (carnation), herbras (gerbera) dan matahari.

Bunga tersebut tidak hanya untuk karangan saja, tetapi juga untuk kebutuhan hiasan dekorasi pernikahan dan pesta lain, katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Permintaan saat ini masih tinggi, apalagi sekarang banyak warga yang menikah, membuat karangan bunga dan lain-lain sehingga kebutuhannya melonjak," ujarnya.

Ia dan petani lain di Desa Sudajaya Girang hingga saat ini masih sibuk memanen bunga, bahkan hampir setiap hari ada agen yang datang meminta pasokannya.

Apalagi, ia menambahkan mendekati Ramadhan dan Idul Fitri dipastikan permintaan akan lebih bertambah dan berharap bunga yang ditanam tumbuh cepat dan tidak ada gangguan hama.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dan Distribusi Barang Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi Ela Nurlela mengatakan bunga hias potong merupakan salah satu produk unggulan bagi kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali tersebut.

Selain untuk memenuhi permintaan daerah dan nasional, ia menyatakan, bunga hias di daerahnya juga sudah banyak yang diekspor ke luar negeri, walaupun hanya meningkat saat momen-momen tertentu.

"Cukup banyak petani dan kelompok tani bunga potong, bahkan bunga dari sini selalu menjadi terbaik," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

2 hari lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.


Wakil Bupati Ingin Wujudkan Sukabumi Bebas Korupsi

3 hari lalu

Wakil Bupati Ingin Wujudkan Sukabumi Bebas Korupsi

Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri mengikuti Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Diseminasi MCP tahun 2024 dan tindaklanjut rekomendasi hasil survei penilaian integritas (SPI) tahun 2023 dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI secara Virtual dari Pendopo, pada Selasa, 23 April 2024.


Bupati Sukabumi Sosialisasikan Peraturan untuk Kembangkan Potensi Daerah

3 hari lalu

Bupati Sukabumi Sosialisasikan Peraturan untuk Kembangkan Potensi Daerah

Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi mensosialisasikan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 13 tahun 2024 tentang Tata Kelola Inovasi Daerah kepada sejumlah perangkat daerah dan kecamatan, di Hotel Augusta Cikukulu, pada Selasa, 23 April 2024.


Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

4 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.


Kabupaten Sukabumi Pertahankan UHC, Sekda: Masyarakat Berobat Langsung Dilayani

38 hari lalu

Kabupaten Sukabumi Pertahankan UHC, Sekda: Masyarakat Berobat Langsung Dilayani

Berbagai program terus disiapkan agar Kabupaten Sukabumi dapat mempertahankan UHC.


Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

38 hari lalu

Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

ASITA bersama pemerintah mengembangkan pariwisata di daerah Pemkab Saukabumi


Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

55 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,9 di laut sisi tenggara Kabupaten Sukabumi pada Sabtu, 2 Maret 2024. /BMKG
Gempa Bumi Bikin Warga Sukabumi Keluar Rumah, Terasa Sampai Bandung

Guncangan gempa bumi terasa kuat di Kabupaten Sukabumi sehingga memaksa masyarakat keluar rumah. Belum ada laporan kerusakan bagunan.


Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

55 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,9 Mengguncang Kabupaten Sukabumi dan Sekitarnya

Gempa bumi terjadi di laut, sisi tenggara Kabupaten Sukabumi. Getarannya dirasakan sejumlah daerah di Jawa Barat.


Bupati Sukabumi Apresiasi Perangkat Daerah Sukses Kawal Pemilu 2024

20 Februari 2024

Bupati Sukabumi Apresiasi Perangkat Daerah Sukses Kawal Pemilu 2024

Marwan mengapresiasi seluruh perangkat daerah yang telah sigap mengawal keberlangsungan pemilu 2024, sehingga kontestasi itu berjalan dengan baik dan lancar.


Operasi Beras Murah di Kabupaten Sukabumi Tekan Laju Inflasi

20 Februari 2024

Operasi Beras Murah di Kabupaten Sukabumi Tekan Laju Inflasi

Operasi pasar murah beras ini disambut baik oleh ratusan masyarakat.