CEO Saudi Aramco, Amin Nasser menyatakan Saudi Aramco siap mendukung pertumbuhan dan pembangunan Indonesia dengan sumber daya dan pembiayaan kilang domestik dan sektor petrokimia. “Setelah kerja sama ini, kami juga tertarik dengan peluang kerja sama di sektor hilir sehingga bisa saling menguntungkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Baca : Freeport: Bisnis di Indonesia Tak Akan Kembali Normal
Kedua perusahaan menyetujui bahwa struktur kepemilikan dari proyek upgrading kilang Cilacap adalah dengan kepemilikan 55 persen saham untuk Pertamina dan 45 persen untuk Saudi Aramco. Hingga akhir 2016 lalu, proyek itu sudah proses seleksi lisensi teknologi dan basic engineering design ditargetkan dilakukan pada kuartal I 2017 ini. Adapun kegiatan selanjutnya adalah front end engineering design (FEED) pada kuartal II mendatang.
Sebagai bagian dari hasil kunjungan Raja Salman ke Malaysia akhir Februari lalu, Saudi Aramco menandatangani kerjasama dengan badan usaha milik negara Malaysia di sektor minyak dan gas, Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS). Nilai investasi di Petronas sebesar US$ 7 miliar (Rp 93,5 triliun) untuk proyek pembangunan kilang di Johor.
ABDUL MALIK | ADITYA BUDIMAN