Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2016, Laba Bersih Bank Mandiri Merosot 32,1 Persen

image-gnews
(ki-ka) Direktur Finance&Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi tengah berbincang usai paparan publik Bank Mandiri di Jakarta, 24 Agustus 2016. Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I dengan target indikatif Rp 5 triliun sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan perbaikan struktur pendanaan bank dalam jangka panjang. TEMPO/Tony Hartawan
(ki-ka) Direktur Finance&Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi tengah berbincang usai paparan publik Bank Mandiri di Jakarta, 24 Agustus 2016. Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I dengan target indikatif Rp 5 triliun sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan perbaikan struktur pendanaan bank dalam jangka panjang. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri mencatat penurunan laba bersih pada akhir triwulan empat 2016 sebesar 32,1 persen dibandingkan akhir tahun 2015 lalu, yaitu menjadi Rp13,8 triliun. Penurunan itu disebabkan oleh keputusan perseroan untuk memperkuat pencadangan sebagai antisipasi kredit macet (NPL).

Baca : Dirjen Pajak Luncurkan Aplikasi Buka Rahasia Bank

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan di satu sisi pihaknya membukukan kenaikan aset menjadi Rp 1.038,7 triliun hingga akhir 2016, dan menjadi bank terbesar di Indonesia.

Adapun laba perseroan sebelum pencadangan (PPOP) adalah sebesar Rp 43,3 triliun. "Ini mendorong kami segera mengambil kesempatan untuk memperkuat posisi dan meningkatkan pencadangan lebih dari 100 persen yaitu menjadi Rp 24,6 triliun," ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Februari 2017.

Baca : Semen Indonesia Yakin Gubernur Ganjar Dukung Pabrik Rembang  

Kartika menjelaskan capaian PPOP itu utamanya didorong oleh pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar Rp 54,5 triliun atau tumbuh 12,3 persen dari akhir 2015. Sedangkan, pertumbuhan pendapatan atas jasa atau fee based income sebesar 7,6 persen, sehingga  menjadi Rp 20 triliun.

Meskipun laba bersih Bank Mandiri menurun, Kartika menuturkan pihaknya masih tetap optimistis bahwa bisnis perseroan masih tetap solid. "Karena didukung oleh keberhasilan perseroan menurunkan beban bunga sebesar 5 persen secara tahunan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu juga didorong oleh secara tahunan, yang didorong oleh kenaikan dana murah, serta efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43 persen menjadi 42,39 persen.

Di akhir 2016, dana murah Bank Mandiri total mencapai Rp 489,4 triliu, tumbuh 10,3 persen atau naik Rp 45,5 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya menjadi Rp 443,9 triliun.

Kartika menjelaskan, kenaikan dana murah itu didorong oleh oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 30,6 triliun  menjadi Rp 302,3 triliun, dan kenaikan giro  sebesar Rp 14,9 triliun menjadi Rp 187,1 triliun.

Kartika berujar sebagai upaya untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mandiri pun terus mengembangkan jaringan elektronik perseroan untuk melengkapi total 2.599 jaringan kantor cabang yang telah ada. Jaringan elektronik itu terdiri dari 17.461 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), 236.711 mesin Electronic Data Capture (EDC), serta layanan internet banking, mobile banking dan call center 14000.

Kartika pun berharap pencapaian aset hingga Rp 1.038,7 triliun pada Desember lalu dapat semakin mendekatkan Bank Mandiri pada peringkat Qualified ASEAN Bank (QAB). "Ini yang akan mendukung realisasi  ekspansi bisnis perseroan ke regional."

GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

19 jam lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

1 hari lalu

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, dan Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik dalam peluncuran MOST Priority di Jakarta, Jumat (26/5/2023). ANTARA/HO-MandiriSekuritas/pri
Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

7 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

12 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).


Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

12 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

12 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.