PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia. TEMPO/ Puspa Perwitasari
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Jumat (18 November 2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (18 November 2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:
Yellen mengatakan kepada kongres bahwa the Fed bisa menaikkan FFR target dalam waktu dekat. Tetapi pandangan bisa berubah jika administrasi yang baru melakukan pemangkasan pajak serta meningkatkan belanjanya secara signifikan. (Reuters)
Inflasi AS Oktober 2016 nak ke 1,6% YoY dari 1,5% YoY sementara inflasi inti turun ke 2,1% YoY dari 2,2% YoY. (Bloomberg)
Inflasi Zona Euro Oktober 2016 naik ke 0,6% YoY Dari 0,5% YoY. (Bloomberg)
Initial Jobless Claims AS turun ke 254 ribu dari 257 ribu. (Bloomberg)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Berita Domestik
BI mempertahankan BI RR rate di 4,75% sejalan dengan meningkatnya kewaspadaan terhadap perkembangan perekonomian dan politik AS. BI melihat pertumbuhan PDB 2016 hanya mencapai 5,0% sementara prospek 2017 dipangkas menjadi menjadi 5-5,4% YoY. (Bank Indonesia)
Penjualan mobil Indonesia Okt16 diumumkan turun ke 91,990 (-0,6% YoY) tetapi naik pertumbuhan tahunannya ke 4,1% YoY dari -0,5% YoY. (Bloomberg)
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menegaskan BI akan selalu hadir di pasar ketika rupiah mengarah kepada ketidakstabilan. (Kompas)
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, holding BUMNpertambangan akan rampung tahun ini. (Kompas)
Hingga akhir Oktober, jumlah dana repatriasi dilaporkan mencapai Rp142,6 triliun. Namun Humas DJP mengatakan baru ada Rp41 triliun yang merealisasikan repatriasi tersebut. (Detik)
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
10 Berita Global dan Domistik yang Dicermati Investor
27 Januari 2017
10 Berita Global dan Domistik yang Dicermati Investor
Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
AJI: Fenomena Fake News Makin Memprihatinkan
23 Desember 2016
AJI: Fenomena Fake News Makin Memprihatinkan
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surwajono mengatakan fenomena fake news atau berita palsu di Indonesia semakin memprihatinkan.
Jokowi Sering Sedih Baca Bagian Berita Ini di Situs Online
19 September 2016
Jokowi Sering Sedih Baca Bagian Berita Ini di Situs Online
Presiden Joko Widodo mengaku memiliki kebiasaan khusus ketika membaca berita-berita di situs online.
Dewan Pers: Penyandang Disabilitas Punya Hak untuk Memilih
13 Agustus 2016
Dewan Pers: Penyandang Disabilitas Punya Hak untuk Memilih
Pemberitaan pemilu umumnya hanya seputar pasangan siapa yang akan bersaing atau partai mana saling berkoalisi. Padahal pemilu bukan hanya soal politik.
Fadli Zon: Jokowi Lupa Dibantu Media Jadi Presiden
15 Agustus 2015
Fadli Zon: Jokowi Lupa Dibantu Media Jadi Presiden
Fadli Zon mengingatkan, Jokowi adalah sosok yang dibesarkan media. "Bukannya dia jadi presiden karena media?" ujar Fadli Zon.
Desakralisasi Otoritas Media
21 Agustus 2014
Desakralisasi Otoritas Media
Satu hal yang patut disyukuri pasca-kampanye pemilu presiden lalu adalah literasi media. Pertarungan dua poros politik yang melibatkan peran media secara tidak langsung mengajak publik memahami bahwa media bukanlah produsen informasi yang bebas nilai.
Direktur BBC Mundur
11 November 2012
Direktur BBC Mundur
George Entwistle terpaksa mundur karena pemberitaan tak berimbang mengenai tuduhan pelecehan anak yang diduga dilakukan teman dekat Thatcher.
Diberitakan Sebagai Pelacur, Gadis Ini Bunuh Diri
17 September 2012
Diberitakan Sebagai Pelacur, Gadis Ini Bunuh Diri
Sebelum bunuh diri, gadis itu menulis surat kepada ayahnya yang berisi permintaan maaf dan bersumpah tidak pernah menjual diri.
Berita Ular Piton Metro TV Diprotes
14 Agustus 2012
Berita Ular Piton Metro TV Diprotes
Peristiwa itu terjadi pada Mei 2011
Media Dinilai Tak Konsisten Mengawal Kasus Korupsi
29 Februari 2012
Media Dinilai Tak Konsisten Mengawal Kasus Korupsi
Media lokal belum mengoptimalkan perannya sebagai anjing penjaga.