TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada September 2016 sebesar 0,22 persen dengan indeks harga konsumen 125,41. Adapun kenaikan indeks harga terjadi pada beberapa kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,34 persen.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,29 persen, serta kelompok sandang sebesar 0,13 persen. BPS juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September 2016) sebesar 1,97 persen, dan tingkat inflasi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,07 persen.
Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada, hal tersebut cukup direspons positif pelaku pasar dan berimbas terhadap menguatnya rupiah dalam perdagangan kemarin.
“Dirilisnya inflasi pada September kembali mampu membuat rupiah menguat terbatas cenderung menguji level psikologis barunya,” kata Reza dalam pesan tertulisnya, Selasa, 4 Oktober 2016.
Reza menuturkan, dalam perdagangan hari ini rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya, dengan resistan 12.942 dan support 13.020.
DESTRIANITA