Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Daerah-daerah yang Terkena Penundaan DAU

image-gnews
Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA/Ismar Patrizki
Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perimbangan Kementerian Keuangan Budiarso mengatakan, terdapat 169 daerah yang terkena penundaan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 19,4 triliun. Menurut Budiarso, besaran penundaan DAU pada September-Desember itu dibagi berdasarkan kategori perkiraan posisi saldo kas akhir tahun sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, dan sedang.

Budiarso menyebutkan saldo kas akhir tahun 2016 yang masuk kategori sangat tinggi ditunda sebesar 50 persen, kategori tinggi ditunda DAU-nya sebesar 40 persen, dan kategori cukup tinggi ditunda sebesar 30 persen. “Kategori sedang ditunda sebesar 20 persen," ujarnya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2016.

Menurut Budiarso, terdapat 19 provinsi, 16 kabupaten, dan tujuh kota yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan penundaan DAU sebesar Rp 8,52 triliun. Beberapa daerah yang termasuk dalam kategori ini adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Garut.

Untuk daerah yang termasuk dalam kategori tinggi terdiri dari empat provinsi, 32 kabupaten, serta enam kota dengan penundaan DAU sebesar Rp 5,31 triliun. Beberapa daerah yang termasuk dalam kategori ini, menurut Budiarso, adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Bekasi, Kabupaten Jember, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Deli Serdang.

Sebanyak satu provinsi, 36 kabupaten, dan lima kota termasuk dalam kategori cukup tinggi dengan penundaan DAU sebesar Rp 3,67 triliun. Beberapa daerah yang termasuk dalam kategori ini adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Klaten, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Tegal.

Sementara itu, yang termasuk dalam kategori sedang terdiri dari dua provinsi, 33 kabupaten, serta delapan kota dengan penundaan sebesar Rp 1,91 triliun. "Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sleman, Kabupaten Maluku Tengah, dan Sulawesi Barat," kata Budiarso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk daerah-daerah yang mempunyai kapasitas fiskal dan perkiraan posisi saldo kas akhir tahun yang rendah atau sangat rendah, menurut Budiarso, tidak dilakukan penundaan DAU. "Sehingga penyaluran DAU-nya pada September-Desember akan tetap dilakukan sesuai dengan besaran yang disalurkan pada bulan-bulan sebelumnya," ujarnya.

Budiarso mengatakan, terdapat tujuh provinsi yang tidak diiakukan penundaan sebagian DAU-nya karena termasuk dalam kategori memiliki kapasitas fiskal dan perkiraan posisi saldo kas akhir tahun yang rendah atau sangat rendah. "Yaitu Aceh, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat."

Sementara untuk kabupaten ataupun kota, menurut Budiarso, terdapat sebanyak 365 kabupaten ataupun kota yang tidak dilakukan penundaan DAU-nya. "Karena mempunyai kapasitas fiskal dan perkiraan posisi kas akhir tahun 2016 yang rendah dan sangat rendah," ujar Budiarso menambahkan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

6 jam lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.


Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

16 jam lalu

Ilustrasi belanja. shutterstock.com
Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.


Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

22 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).


Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.


Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.


Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.