TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada Selasa atau Rabu pagi WIB, 3 Agustus 2016, menyusul penurunan luas di pasar saham global karena investor menilai data konsumsi negara itu.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 90,74 poin atau 0,49 persen menjadi 18.313,77; indeks S&P 500 kehilangan 13,81 poin atau 0,64 persen menjadi 2.157,03; dan indeks komposit Nasdaq berkurang 46,46 poin atau 0,90 persen menjadi 5.137,73.
Pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat US$ 53,0 miliar atau 0,4 persen pada Juni. Demikian Departemen Perdagangan mengumumkan pada Selasa kemarin.
Pada Juni lalu, pendapatan pribadi meningkat US$ 29,3 miliar atau 0,2 persen dan pendapatan pribadi disposal meningkat US$ 24,6 miliar atau 0,2 persen.
Sementara itu, investor juga akan terus mengawasi laporan ketenagakerjaan non-pertanian pada Jumat pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang langkah Federal Reserve berikutnya.
Di luar negeri, kabinet Jepang menyetujui paket stimulus ekonomi senilai 28,1 triliun yen (US$ 274 miliar) pada Selasa untuk mendukung ekonomi Jepang yang lesu, segera setelah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Namun indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 1,47 persen menjadi 16.391,45 poin Selasa kemarin karena kurs yen Jepang menguat.
Pasar ekuitas Eropa juga menurun secara luas pada Selasa. Indeks DAX-30, indikator utama pasar saham Jerman di Bursa Efek Frankfurt, turun 1,80 persen, sedangkan indeks FTSE 100 di Inggris kehilangan 0,73 persen. Demikian Xinhua melaporkan.
ANTARA