TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan serasa tidak mungkin membuat arus mudik Lebaran tanpa korban. Sebab, pemudik yang menggunakan sepeda motor terus tumbuh tiap tahun.
"Mengupayakan jangan ada yang meninggal sama sekali itu sulit sekali," kata Jonan di Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016.
Selama arus mudik dan balik tahun lalu, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di jalan mencapai 760 orang. Sebanyak 80 persen peristiwa kecelakaan melibatkan sepeda motor.
Menurut Jonan, salah satu cara menekan jumlah pemudik motor yaitu dengan memaksa pemerintah daerah meningkatkan jumlah dan kualitas angkutan umum di daerah masing-masing. Saat ini, kata Jonan, motor digunakan untuk silaturahmi di kampung halaman karena transportasi umum di daerah tidak memadai.
"Mereka kalau pulang ke desa tidak bawa motor, untuk mengunjungi keluarganya pakai apa?" ujar Jonan.
Jonan mengatakan Kementerian Perhubungan bisa saja mengeluarkan peraturan bahwa pembeli motor harus memiliki SIM terlebih dulu. Kebijakan itu direncanakan untuk tahun-tahun mendatang guna menjamin pemilik motor memahami peraturan lalu lintas. "Bukan berarti menghambat industri motor," katanya.
Pada 2014, industri motor nasional menjual 7,8 juta unit sepeda motor. Angka itu terus tumbuh tiap tahun.
Jonan melempar wacana agar Polri mengeluarkan aturan baru. Di antaranya dengan membatasi motor yang boleh digunakan untuk perjalanan antarprovinsi, misalnya minimal berkapasitas silinder 250 cc.
KHAIRUL ANAM