TEMPO.CO, Cayenne - Rencana peluncuran BRIsat, satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (persero), kembali tertunda. Menurut Kepala Eksekutif Arianespace Stephane Israel, penundaan peluncuran BRIsat karena masalah teknis.
"Ada masalah pada koneksi elektrikal roket peluncur satelit," kata Israel di Bandara Felix Eboue, Kourou, Guyana Prancis, Rabu, 15 Juni 2016.
Israel memperkirakan penundaan peluncuran BRIsat berlangsung selama sebelas jam. Selama waktu tersebut, teknisi Arianespace mencoba memperbaiki masalah pada roket Ariane 5, yang membawa BRIsat dan satelit lain milik perusahaan asal Amerika Serikat. Karena itu, dia memperkirakan rencana peluncuran baru akan berlangsung pada Jumat petang, 17 Juni 2016, waktu Kourou atau sehari dari rencana awal.
Dengan demikian, rencana peluncuran BRIsat tertunda dua kali. Pekan lalu, Arianespace menunda peluncuran satelit pertama di dunia yang dimiliki perusahaan perbankan ini lantaran anomali pada sambungan peluncur roket.
BRIsat nantinya akan menghubungkan 10.350 kantor unit kerja BRI di berbagai pelosok Tanah Air. BRI saat ini memakai 40 transponder satelit. Sisa transponder satelit bikinan perusahaan Amerika Serikat, Space System Loral (SSL), ini akan digunakan untuk cadangan pengembangan sepuluh transponder dan diserahkan kepada negara empat transponder.
FERY FIRMANSYAH