TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kemarin bertemu dengan bos Inpex Corporation di Istana Merdeka, Jakarta. Delegasi Inpex dipimpin Chief Executive Officer (CEO) Toshiaki Kitamura.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan itu. "Membahas yang prinsip saja dan sedang dibicarakan dengan SKK Migas," kata dia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.
Sudirman mengatakan salah satu yang menjadi soal pembahasan ialah perubahan bagi hasil atau split dan cost recovery. Menurut dia, pemerintah sudah mengantisipasi usulan yang dilontarkan Inpex.
Presiden Jokowi, kata Sudirman, paham betul bahwa proyek pengelolaan gas Blok Masela punya arti penting dan strategis. Karena itu, pemerintah akan berupaya memahami dan menampung aspirasi dari Inpex.
Pasalnya, menurut Menteri Sudirman, dengan perubahan skema dari off shore ke on shore, diperlukan pengkajian dan hitung-hitungan ulang. "Mereka butuh kepastian jangka waktu kontrak," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Kemaritiman menyatakan bagi hasil Blok Masela adalah 60 : 40. Enam puluh persen untuk pemerintah dan 40 persen untuk kontraktor setelah dikurangi cost recovery.
ADITYA BUDIMAN