TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan trik perlindungan diri kepada puluhan karyawatinya di gedung Pertamina Pusat, Jakarta Pusat. “Belajar silat bukan hanya untuk membela diri, tapi juga untuk membangun karakter,” katanya pada Kamis, 2 Juni 2016.
Menurut Soetjipto, yang menjadi pondasi penting bela diri adalah ketenangan saat menghadapi masalah. Ketenangan akan tercipta jika latihan rutin dilakukan.
Ada tiga aspek yang bisa dilatih dari silat. Selain olah tubuh, silat dapat melindungi diri dan membangun karakter. “Karakter yang dapat dibentuk dari pencak silat adalah karakter daya juang. Kita dilatih untuk menghadapi berbagai permasalahan, kemudian karakter pengendalian diri. Dengan mengendalikan diri, kita dapat mengendalikan situasi,” kata Soetjipto, yang juga Ketua Keluarga Silat Nasional Perisai Diri.
Berita Menarik: Pembangunan Kilang Tuban Perkuat Cadangan Energi Nasional
Kegiatan bela diri merupakan program internal Pertamina. Namun, menurut Soetjipto, tidak menutup kemungkinan Pertamina akan mengajak masyarakat bergabung.
“Dua pekan sekali, kami membuka kelas untuk memberi pengetahuan baru kepada pegawai Pertamina. Bukan hanya kelas bela diri, tapi juga pengetahuan tentang leadership atau manajemen,” kata VP Corporate Comunication, Wianda Pusponegoro.
Simak: Tarif 12 Golongan Listrik Naik, PLN: Ini Alasannya
Wianda menambahkan, program ini digalakkan untuk mensosialisasikan nilai-nilai korporasi Pertamina Persero, yaitu clean, confident, commercial, capable, competitive, dan customer focus. “Kita bisa menghadirkan narasumber dari luar atau pekerja Pertamina yang kita lihat prestasinya bagus. Ini merupakan pembelajaran informal dari kita untuk kita.”
CHITRA PARAMAESTI