TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggelar pertemuan ekonomi tingkat tinggi dengan Cina pada hari ini, Senin, 9 Mei 2016, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Dalam acara yang bertajuk “The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue Indonesia-Cina” itu, pemerintah Indonesia diwakili Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Dalam pertemuan tersebut, Darmin didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman serta pelaksana tugas Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo.
Adapun kementerian dan lembaga lain diwakili Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara Sahala Lumban Gaol, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, dan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Tamba Hutapea.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Cina diwakili anggota Dewan Negara Cina, Yang Jiechi. Selain itu, ada Wakil Menteri Perdagangan Cina Gao Yan, Staf Menteri Keuangan Cina Zhao Mingji, dan beberapa delegasi Cina lain. Tepat pukul 09.45, pertemuan tersebut dimulai dan dibuka dengan sambutan dari Darmin.
Darmin berujar kedatangan Cina ke Indonesia menunjukkan bahwa kedua negara tersebut memang memiliki hubungan bilateral yang erat. Cina merupakan mitra utama Indonesia dalam kerja sama ekonomi internasional. "Saya yakin, diskusi kita hari ini menghasilkan peluang kerja sama di berbagai sektor ekonomi," tuturnya.
Pertemuan ini, menurut Darmin, penting untuk merumuskan rencana kerja sama ekonomi bilateral serta mempererat hubungan strategis dalam bidang perdagangan, industri, dan pertanian. "Dan menindaklanjuti pertemuan pertama High Level Economic Dialogue Indonesia-Cina pada pada 2015 di Beijing," ujarnya.
Yang Jiechi pun menyambut baik rencana kerja sama ekonomi tersebut. Menurut dia, kerja sama di berbagai bidang ekonomi dengan Indonesia telah menorehkan prestasi yang menonjol. "Walaupun terjadi penurunan volume perdagangan, volume tersebut masih terhitung besar," ucapnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI