TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan total lahan yang harus dibebaskan dalam proyek kereta cepat Bandung-Jakarta bakal menembus 500 hektare. Lahan tersebut termasuk hutan produksi.
Karena menggunakan hutan produksi, pihaknya harus menyediakan hutan pengganti dengan luas dua kali lipat. “Biaya pembebasan lahannya dari konsorsium (PT KCIC),” kata dia. “Itu sudah masuk dalam hitungan," kata dia di Bandung, Rabu, 13 April 2016.
Biaya investasi proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung terakhir disepakati setara US$ 5,135 miliar. “Itu pemangkasan (rute) dari Halim ke Gambir, tapi ada beberapa tambahan yakni hutan produksi harus diganti dua kali lipat, dan pembebasan lahan,” kata dia.
Hanggoro mengatakan pembebasan lahan itu tersebar pada rute kereta api cepat itu dari Karawang hingga Bandung. “Yang paling banyak itu karena membuat short-cut dari Karawang ke Padalarang,” kata dia.
Soal pendanaan dari Cina, Hanggoro mengaku masih menuntaskan negosiasi. “Itu proses normal, bukan ganjalan. Kan tidak ada makan siang gratis,” kata dia.
Hanggoro mengatakan kucuran dana itu juga tengah ditunggu untuk memulai proses konstruksi fisik kereta cepat Bandung-Jakarta. Dia mengaku, belum tahu kapan kucuran pertama dana pembangunan proyek kereta cepat itu. “Kita berharap secepatnya, kalau bisa segera untuk konstruksi,” kata dia.
Menurut Hanggoro, negosiasi yang tengah berlangsung menyangkut persyaratan pemberian dana tersebut. “Di antaranya mereka harus menyediakan konsultan internasional untuk melakukan assessment, evaluasi studi kelayakan proyek kita. Tapi (mereka menginginkan) kita yang bayar, masuk dalam loan. Salah satunya itu,” kata dia.
Sementara setoran modal dari empat BUMN yang tergabung dalam konsorsium kereta api cepat Jakarta-Bandung juga masih dalam proses pembicaraan. “Kan waktunya tiga tahun. Tahap pertama modal disetor sudah selesai, ini masih pembicaraan lagi,” kata Hanggoro.
Total dana disetor yang harus terkumpul dari empat BUMN itu sendiri setara Rp 1,2 triliun. Sementara yang baru terkumpul, belum semuanya. “Baru seperempat itu,” kata Hanggoro.
Hanggoro mengatakan PT KCIC juga tengah mengkaji tawaran Purwakarta yang menginginkan fasilitas railing stock atau bengkel kereta api cepat ada di wilayahnya. “Kami sedang mengkaji kelayakannya, lokasinya di mana yang tepat. Kami juga menghitung aksesibilitas ke jalan tol dan ke jalan kereta api cepat, ini masih kita kaji,” kata dia.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, rapat hari ini membahas implementasi lanjutan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung pasca groundbreaking proyek itu oleh Presiden Joko Widodo. “Banyak hal yang harus di koordinasikan dengan semua pihak terkait. Dari pihak pelaksana yang ditunjuk juga perwakilan delapan daerah yang dilalui kereta cepat,” kata dia selepas pertemuan itu, Rabu, 13 April 2016.
Iwa mengatakan rapat menyepakati pembagian tugas untuk mempercepat semua pemrosesan penyesuaian peraturan yang dibutuhkan terkait kereta api cepat itu. Salah satunya misalnya, mempercepat proses revisi tata ruang daerah-daerah yang dilalui kereta cepat.
“Ini sedang dalam proses percepatan, dalam rapat ini pihak pelaksana menginformasikan trase maupun TOD (Transit Oriented Development), karena keduanya harus selesai. Kita juga sudah diskusi dengan pakar hukum, dan ada pembagian tugas,” kata dia.
AHMAD FIKRI