TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata merilis 10 destinasi wisata sebagai branding pariwisata pada 2016. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan Bali tetap menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) ketika masuk berkunjung ke Indonesia.
"Hampir semua di luar negeri yang dikenal Bali, ini truth bukan lelucon," kata Pitana saat Media Gathering di kantor Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin, 15 Februari 2016.
Pitana menambahkan DKI Jakarta dan Kepulauan Riau akan menjadi branding destination berikutnya. Diikuti kombinasi lokasi yang agak berjauhan seperti Wakatobi, Bunaken, dan Raja Ampat. "Gugusan pulau ini punya karakteristik yang sama tentang maritim," kata dia. Brand destinasi berikutnya seperti Makasar, Medan, dan Lombok.
Menurut Pitana, Lombok dapat dijadikan sebagai daerah khusus wisata alam. Sementara itu, branding destinasi berada di Bandung, Banyuwangi, Yogyakarta, Solo, dan Semarang. "Ikon yang terkenal di Jawa itu Borobudur. Kalau kita sebut borobudur di Magelang, Jogja keberatan. Kalau dibilang punya Jogja, Magelang marah."
Baca: Jokowi Akan ke Silicon Valley, Ketemu CEO IT
Pitana berujar, target wisman melalui pintu masuk Bali sebanyak 4,46 juta. Ini terdiri atas 4,31 wisman melalui Bandara Ngurah Rai dan selebihnya melalui kapal pesiar (Cruise). Sementara itu, dari negara asal, Pitana menjelaskan wisman berasal dari Singapura ditargetkan 1,8 juta pengunjung, Malaysia 2 juta pengunjung, dan Cina sebanyak 2,1 juta pengunjung. "Karena asumsinya mendapatkan visa free facilities," katanya.
Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta pada 2016. Target ini beriringan dengan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. "Tahun lalu, Singapura 16 juta, Malaysia bisa 26 juta, dan Thailand 28 juta. Masa Indonesia tidak bisa dapat 20 juta padahal potensi kita lebih dari mereka," kata Pitana.
ARKHELAUS WISNU