TEMPO.CO, Semarang - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memprediksi mampu mengekspor semen hingga Rp 1,9 juta ton pada tahun 2016 ini. Perkiraan ekspor salah satu kebutuhan bahan bangunan itu berdasarkan perbandingan produksi dan kebutuhan semen dalam negeri.
“Kami perkirakan kebutuhan semen nasional 2016 mencapai 70 juta ton, sedangkan produksi kami mencapai 89 juta ton, sisanya kami ekspor,” kata Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia, Sigit Wahono, Kamis 14 Januari 2016.
Ia menjelaskan ekspor semen itu sisa dari kebutuhan nasional untuk program pembangunan infrastruktur. Kebutuhan 70 juta ton semen nasional naik dari tahun 2015 yang tercatat mencapai 60 juta ton. “Sasaran ekspor kami di Srilangka, Kenya dan Myanmar,” Sigit berujar.
Menurut Sigit, perusahaan sedang gencar berkompetisi dengan sejumlah perusahaan yang saat ini sedang ekplorasi sejumlah tambang di daerah. Persaingan terbanyak di Pulau Jawa yakni ada 11 perusahaan semen. Setelah itu disusul Sumatera dan Kalimantan masing-masing 7 dan 6 perusahaan.
Semen Indonesia menargetkan produksi hingga 100 juta ton pada 2030 mendatang. Untuk mencapai target itu, perseroan membangun sejumlah pabrik di dalam negeri dan di negara lain. Perusahaan juga berencana untuk memperluas produksi di Vietnam yang dinilai sangat potensial untuk memenuhi target produksi.
EDI FAISOL