TEMPO.CO, Jakarta - Pengamanan kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini diperketat menyusul adanya ledakan bom yang berasal dari sekitar kafe Starbucks di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. “Untuk pengamanan, kami akan melakukan peningkatan di beberapa titik dan menambah tenaga untuk menambahkan pengamanan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Berdasarkan pantauan Tempo, selama ini kantor Bursa Efek cukup ketat memeriksa tamu yang datang memasuki gedung yang terletak di kawasan Sudirman Central Business District ini. Dari pintu masuk, petugas berpakaian baju satpam selalu berjaga untuk memeriksa pengunjung, seperti pemeriksaan tas dan badan pengunjung melalui alat detektor.
Setelah itu, pengunjung yang datang harus meregistrasi namanya dengan menukarkan kartu tanda penduduk (KTP) dengan kartu akses dan menyebutkan ruangan mana yang akan mereka tuju. Namun, seusai terjadi teror ledakan di Sarinah, terlihat beberapa petugas satpam ikut berjaga di luar pintu masuk dan petugas keamanan diperbanyak di area pintu masuk.
Samsul berharap teror bom ini tidak memberi dampak yang besar terhadap situasi perdagangan di Bursa, yang bisa berakibat buruk terhadap kepercayaan investor. "Semoga pihak berwajib bisa menangani dengan baik. Kehilangan investor tentu hal yang tidak kami harapkan," tuturnya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI