TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan bakal melanjutkan cita-cita untuk menjadikan pasar modal sebagai sumber alternatif dana jangka panjang.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan saat ini sumber pendanaan utama masih bersumber dari perbankan. Kendati begitu, pihaknya akan tetap mengembangkan industri pasar modal untuk melanjutkan cita-cita agar sektor ini bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan pembangunan.
“Pada tahun ini, kami akan terus berupaya meningkatkan cita-cita untuk menjadikan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan pembangunan terutama ketika kita memerlukan dana jangka panjang selai pembiayaan yang datang dari perbankan,” jelas Muliaman di Jakarta, Senin (4 Januari 2016).
Agar target tersebut terealisasi, Muliaman menyebut pihaknya akan menambah jumlah emiten melalui penyederhanaan proses penawaran saham perdana (IPO). Kemudian, OJK pun akan meningkatkan jumlah investor lokal melalui upaya edukasi dan sosialisasi.
“Kami juga akan terus menyempurnakan infrastruktur pasar modal dan menegakkan tata kelola emiten dan peningkatan kapasitas pengawasan serta penegakkan hukum,” tutur Muliaman.
Muliaman melanjutkan, selain untuk menjadikan pasar modal sebagai sumber dana jangka panjang, strategi tersebut juga ditujukan untuk menjaga kredibilitas sektor ini baik global maupun domestik. “Dan juga mengantisipasi era integrasi MEA .”
Adapun, Muliaman juga merinci, sepanjang tahun lalu, tercatat ada dana rights issue senilai Rp 117 triliun atau naik 20,8%. Dia juga menyebutkan, dana yang dihimpun melalui penerbitan obligasi pemerintah pun mencapai Rp 352 triliun pada 2015.
“Kami yakni dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik, dana jangka panjang yang dihimpun melalui pasar modal pun semakin besar,” ungkap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia tersebut.