TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan pertumbuhan Bank Muamalat pada tahun ini flat alias tidak bertumbuh. "Program kami di tahun ini masih memperbaiki kualitas infrastruktur. Harapan kami, pertumbuhan ekonomi akan membaik dan, pada 2016, Bank Muamalat akan bisa lebih baik," katanya di Muamalat Tower, Ahad, 20 Desember 2015.
Eddy menuturkan, 2015 sudah dicanangkan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas infrastruktur. Hal ini, menurut dia, merupakan langkah untuk memperbaiki diri ke depan. Pada 2015, Endy mengatakan belanja modal cukup banyak, termasuk mengembangkan teknologi. "Menurut kami, teknologi informasi menjadi hal yang tak terpisahkan dalam perbankan dan digitalisasi adalah kuncinya," ujarnya.
Endy mengatakan, pada 2016, Bank Muamalat tidak akan memasang target pertumbuhan yang muluk-muluk karena, hingga 2017, Muamalat masih akan berfokus pada penguatan infrastruktur. "Kami membagi rencana pertumbuhan dalam tiga fase hingga 2020," tuturnya.
Fase pertama, 2015-2017, adalah fase perbaikan infrastruktur dan sumber daya manusia. Meskipun demikian, manajemen Muamalat tetap menginginkan adanya pertumbuhan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. "Kami menargetkan pertumbuhan sekitar 15 persen untuk 2016," ucapnya.
Fase kedua, yaitu 2018-2020, Endy menjelaskan, akan menjadi fase untuk tumbuh melampaui industri perbankan secara umum, tentunya dengan dukungan infrastruktur yang telah ditingkatkan pada fase sebelumnya. "Di sini kami berharap Bank Muamalat bisa tumbuh lebih cepat dengan infrastruktur yang memadai," tuturnya.
Fase ketiga, 2020-2015, Endy menuturkan Muamalat dicanangkan menjadi bank berbasis syariah yang memimpin di bidangnya. "Semoga industri syariah sudah semakin dilirik kalangan anak muda yang ingin meniti karier," katanya.
LARISSA HUDA