TEMPO.CO, Bandung - Penggenangan Waduk Jatigede di Sumedang sudah mencapai elevasi atau ketinggian genangan yang jadi target pertama. “Sekarang air sudah bisa di alirkan lewat outlet (pintu air) untuk keperluan irigasi,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja di Bandung, Kamis, 17 Desember 2015.
Deny mengutip, data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung per 15 Desember 2015 atau 107 hari sejak penggenangan hari pertama, elevasi muka air sudah di ketinggian 224,81 meter. Elevasi outlet irigasi sendiri berada di ketinggian 221 meter.
Volume air di kolam genangan Waduk Jatigede per tanggal itu sudah mencapai 128,1 juta meter kubik atau 13 persen dari volumen seluruh isi bendungan itu. Luas genangan waduk mencapai 874,9 hektare atau 22,13 persen dari luas genangan keseluruhan bendungan saat penuh. Debit air yang mengalir dari outlet irigasi bendungan tercatat 39,75 meter kubik per detik.
Deny mengatakan, pemerintah provinsi sudah mulai menebar benih ikan di dalam areal genangan Waduk Jatigede. Hari ini misalnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menebar lagi benih ikan di waduk itu. “Hari ini sudah dua juta bibit ikan disebar,” kata dia.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Eddy S Nasution mengatakan, proses penggenangan Waduk Jatigede lebih cepat dari perkiraan. Perkiraan terakhir BBWS Cimanuk-Cisanggarung misalnya elevasi 221 meter, ketinggian outlet irigasi bakal dicapai paling telat 20 Desember. “Ternyata bisa sebelum tanggal 20 Desember 2015,” kata dia di Bandung, Kamis, 17 Desember 2015.
Waduk Jatigede dirancang memiliki kedalaman 96 meter. Elevasi terendah berada di 164 meter, dan tertinggi 260 meter. Eddy mengatakan, ketinggian maksimal diperkirakan baru bisa tercapai pada Februari-Maret 2016. “Mudah-mudahan hujannya banyak sehingga lebih cepat,” kata dia.
Eddy mengatakan, dengan tercapainya elevasi outlet 221 meter itu, air genangan Waduk Jatigede sudah bisa dilairkan ke Sungai Cimanuk menuju bendung rentang yang mendistribusikan air ke wilayah Indramayu, Cirebon, dan Majalengka. “Saluran irigasi di sana bisa mengairi 80 ribu hektare. Tergantung petani siap bisa saja memulai tanam,” kata dia.
Menurut Eddy, hanya sebagian pintu air menuju otlet irigasi yang dibuka. Selebihnya dipergunakan untuk mengisi penuh Waduk Jatigede. “Selama dibendung untuk pengisian, air tidak masuk ke bendung rentang. Sekarang sudah masuk ke elevasi 221, air sudah bisa sebagian dibuka masuk ke bendung rentang,” kata dia.
Pemerintah provinsi sengaja menebar benih ikan di Waduk Jatigede, yang disiapkan menjadi areal konservasi ikan. Tapi, pemerintah provinsi melarang warga membuat keramba di Waduk Jatigede. “Kebijakannya gak boleh keramba di situ,” kata dia.
BBSW Cimanuk Cisanggarung merencanakan penggenangan Waduk Jatigede memakan waktu 219 hari sejak mulai pembenduingan sejak 31 Agustus 2015. Elevasi outlet 221 meter sendiri kala itu diperkirakan memakan waktu 2 bulan. Tapi elevasi outlet irigasi sendiri baru dicapai lewat tiga bulan.
AHMAD FIKRI