TEMPO.CO, Jakarta - Asian Agri, kelompok bisnis sawit di bawah bendera Raja Garuda Emas (RGE), berencana meningkatkan program pembinaan petani swadaya hingga 60.000 hektare melalui skema kemitraan dengan petani swadaya.
Managing Director Asian Agri Kelvin Tio dalam keterangan resminya, Rabu, 2 Desember 2015, menyatakan perusahaan itu mendorong kemitraan dengan petani swadaya secara bertahap hingga 2020.
Dengan target itu, diharapkan dalam lima tahun ke depan, Asian Agri dapat menggandeng kerja sama dengan petani swadaya maupun petani plasma dalam meningkatkan produktivitas kebun sawit. Melalui kemitraan itu, diharapkan perusahaan mampu membina para petani plasma dan swadaya dalam mengelola 120.000 hektare lahan secara berkelanjutan.
Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani swadaya yang selama ini tidak mendapatkan pengetahuan dalam pengelolaan kebun yang memperhatikan aspek-aspek perlindungan lingkungan maupun akses pasar secara luas.
Kelvin menegaskan Asia Agri berkomitmen membangun industri sawit lestari yang mampu mengurangi dampak pemanasan global, tapi sekaligus memberi manfaat peningkatan kesejahteraan petani. Hal itu sejalan dengan isu utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim yang sedang berlangsung di Paris, Prancis.