TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan tidak akan mengizinkan pembangunan Pelabuhan Tarumanegara di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan Pelabuhan Tarumanegara tidak pernah masuk sebagai lokasi alternatif sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya.
Kendati lokasi pelabuhan hanya berkisar 30 kilometer dari kawasan industri di Cikarang, Tarumanegara memiliki kerawan yang serupa dengan Cilamaya, seperti adanya pipa gas dan minyak milik PT Pertamina (Persero).
Dengan potensi kerawanan seperti itu, katanya, Kemenhub selama ini juga tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan pelabuhan di Bekasi tersebut. "Jadi tidak mungkin dibangun Pelabuhan Tarumanegara. Karena cenderung kami memilih ke tempat yang tidak ada hambatan," katanya, Jumat 6 November 2015.
Untuk saat ini, Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan enam alternatif lokasi baru sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya. Keenam lokasi itu seluruh mengarah ke timur Pulau Jawa. "Justru ke arah Subang, Pamanukan dan bahkan ke Cirebon."
Sebelumnya, Pemerintah membatalkan proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Pembatalan itu dengan alasan keselamatan. Sebab di area perairan Cilamaya ada banyak sekali anjungan dan pipa migas bawah laut milik PT Pertamina.
Proyek pembangunan pelabuhan tidak bisa di area pengelolaan minyak dan gas. Dikhawatirkan, jika dipaksakan, proyek pembangunan pelabuhan itu akan menjadi sia-sia.
Proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya disiapkan untuk menampung kelebihan beban pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Belakangan, proyek ini menjadi kisruh.
AGUSSUP | Bisnis.com