TEMPO.CO, Jakarta - Setahun menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengadakan dialog dengan seluruh anak buahnya. Dialog bertajuk "Kinerja Satu Tahun Kementerian Kelautan" itu berlangsung pada hari ini, 30 Oktober 2015, di Ballroom Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan.
Dalam acara tersebut, seluruh eselon I memberikan pidato pemaparan kinerja selama setahun ke belakang. Mulai dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Narmoko Prasmadji, Direktur Jenderal Pengawas Sumber Daya dan Kelautan Perikanan Asep Burhanudin, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R. Nilanto Perbowo, hingga Sekretaris Jenderal Sjarief Widjaja.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Narmoko Prasmadji mengatakan selama setahun bekerja, direktoratnya merasa semakin kuat lantaran kebijakan Susi yang melarang pihak asing untuk menangkap ikan di perairan Indonesia. "Saya enggak pernah nyangka. Ini luar biasa dan harus dipertahankan," ujar Narmoko.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R. Nilanto Perbowo dalam pidatonya memuji Menteri Susi yang melakukan sejumlah terobosan, salah satunya struktur anggaran. "Anggaran dari APBN 60 persen diperuntukkan untuk stake holder. Lebih dari separuh untuk nelayan maupun pembudidaya. Ini suatu perubahan yang luar biasa," ujarnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku bangga telah bekerja selama setahun dan melakukan sejumlah perubahan. "Perasaan bangga dan syukur yang luar biasa bisa bekerja bersama semua. Saya kadang enggak percaya melihat perubahan yang cepat," ujar Susi.
Setahun bekerja, Susi melakukan gebrakan dengan menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia. Di bawah pimpinannya juga Indonesia memperoleh pembebasan bea masuk ikan ke Amerika Serikat.
DEVY ERNIS