TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan televisi Disney yang berfokus pada saluran olahraga, ESPN, mengumumkan pengurangan 300 pekerjanya atau 4 persen dari total karyawan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini sebagai langkah efisiensi di tengah lesunya bisnis televisi berbayar. Juru bicara ESPN, Amy Phillips, mengumumkan pemangkasan karyawan itu pada Rabu kemarin.
Pamor televisi kabel semakin pudar setelah merebaknya televisi online. Banyak pelanggan televisi kabel yang bermigrasi ke televisi online. Hal ini tentunya berdampak pada ESPN, yang berkantor pusat di Connecticut, Amerika Serikat.
Baca Juga:
Dalam memo kepada wartawan yang di-posting secara online, CEO ESPN John Skipper mengatakan pengurangan karyawan sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. "PHK adalah bagian penting dari evolusi strategis kami untuk memastikan ESPN tetap menjadi pemimpin dalam siaran olahraga," ucapnya, Kamis, 22 Oktober 2015, seperti dilansir ABC News.
Manajemen ESPN akan mengumumkan soal pengurangan karyawan ini minimal dalam jangka waktu dua bulan. Perusahaan juga akan mengumumkan besaran pesangon yang akan diterima karyawan dan bantuan pencarian kerja.
Agustus lalu, ESPN mengumumkan pemangkasan proyeksi keuntungan karena semakin berkurangnya pelanggan. Mahalnya biaya operasional televisi satelit ini juga menjadi salah satu pemicu turunnya jumlah pelanggan.
Perusahaan berharap masih banyak pelanggan setia yang tidak beralih ke televisi online, sehingga tidak terlalu berpengaruh besar pada pendapatan perusahaan. CEO Disney Bob Iger pada Agustus lalu mengisyaratkan, bila kinerjanya terus menurun, ESPN dipertimbangkan tak lagi menjadi televisi berlangganan. Beberapa stasiun televisi besar, seperti HBO, CBS, dan Showtime, sudah tak lagi menjadi televisi berlangganan.
ABC NEWS | SETIAWAN ADIWIJAYA