TEMPO.CO, Jakarta - ABB Energy Indonesia resmi menanamkan modalnya di Tanah Air dengan mendirikan pabrik Insulated Switchgear tegangan menengah di Tangerang. Total investasi yang digelontorkan perusahaan sebesar US$ 20 juta.
"Investasi sudah dilakukan dengan membangun pabrik produk listrik tegangan rendah di Cibitung," ujar Country Managing Editor ABB, Richard Ledgard, melalui siaran pers, Kamis, 10 Oktober 2015.
Pabrik dibangun di atas lahan seluas 3.700 meter persegi. Fasilitas perusahaan yang bermarkas di Swiss ini memproduksi rangkaian produk AIS tegangan sedang, seperti UniSwitch, UniSec, UniGear, dan UniGear Digital hingga 4.000 unit panel per tahun.
Panel AIS berguna untuk mengendalikan, melindungi, dan mengisolasi peralatan listrik dalam sistem distribusi. Alat ini juga digunakan dalam fasilitas galangan kapal lepas pantai, kapal pengangkut hasil tambang, atau fasilitas pengolahan LNG terapung (Floating LNG/FLNG).
Investasi ini sejalan dengan rencana pemerintah membangun pembangkit dalam proyek 35 ribu megawatt. Rencananya proyek ini membutuhkan 291 pembangkit, 732 sistem transmisi dengan tower set, dan 75.000 kilometer set tower, serta 1.375 unit gardu induk. Investasi diperkirakan mencapai US$ 72,9 miliar.
ROBBY IRFANY