TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendukung rencana para tukang ojek pangkalan se-Jabodetabek dan Banten yang akan membuat wadah koperasi. "Kami menyambut baik dan mendukung penuh rencana mereka untuk membuat koperasi karena para tukang ojek pangkalan itu telah membantu pemerintah dalam mengentaskan pengangguran," katanya, Rabu, 23 September 2015.
Dia mengatakan koperasi para tukang ojek pangkalan tersebut nantinya dikelola secara profesional dengan pengurus para profesional yang memang paham berkoperasi serta bukan sekadar membentuk wadah koperasi, tapi dikelola oleh orang-orang yang tidak profesional.
"Nantinya keluarga para tukang ojek pangkalan itu akan diberi pelatihan oleh pihak Kemenkop UKM dalam berwirausaha. Ketika bapaknya mengojek, istri atau anak-anaknya juga berwirausaha," kata Puspayoga.
Fery Dermawan, perwakilan para tukang ojek se-Jabodetabek dan Banten, menyebutkan ide untuk berkoperasi itu tercetus pada 25 Agustus 2015 dari pertemuan para tukang ojek pangkalan dengan tokoh-tokoh seperti Jaya Suprana, Hermawan Kertajaya, dan Sri Edi Swasono.
Ide bermula karena kami melihat ada ketimpangan pendapatan dan pemberitaan media massa antara tukang ojek pangkalan dengan tukang ojek online. Begitu juga dengan perhatian pemerintah terhadap para tukang ojek pangkalan yang dirasa masih kurang selama ini.
Dia mengatakan alasan pihaknya memilih berkoperasi karena dengan koperasi sama artinya dengan mewujudkan ekonomi kerakyatan.
Menurut dia, koperasi yang nantinya akan bernama Koperasi Komunitas Ojek Indonesia (KOI) ini akan menyasar tiga provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten) sebagai pilot project.
Keuntungan yang akan dirasakan anggota koperasi di antaranya asuransi kecelakaan kerja yang akan diurus oleh koperasi tersebut. Kedua, servis motor akan dikelola koperasi bekerja sama dengan bengkel-bengkel motor. Bahkan, bukan tidak mungkin nantinya koperasi akan memiliki bengkel motor sendiri, khusus anggota.
Koperasi pun nantinya yang akan membina keluarga tukang ojek pangkalan dalam berwirausaha," tuturnya.
Tak hanya itu, ujar Fery, koperasi milik para tukang ojek pangkalan itu juga akan menerapkan sistem aplikasi online, seperti Go-Jek dan Grab Bike.
Kami sudah bekerja sama dengan teman-teman IT untuk segera merealisasikan hal itu segera. Namun, meski nantinya kami sudah sistem online, sistem antrean penumpang di pangkalan tidak akan kami hilangkan karena itu sebuah tradisi kebersamaan," katanya.