TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan lebih baik dari kuartal sebelumnya.
"Atau setidaknya sama," kata Bambang di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 27 Juli 2015.
Walaupun yakin akan lebih baik, menurut Bambang, efek peningkatan konsumsi saat Lebaran belum akan berdampak pada kuartal ini. "Ya mungkin nanti mungkin baru berdampak di kuartal III," kata Bambang.
Bambang juga yakin inflasi untuk kuartal II akan lebih terkendali. Apalagi pemerintah menerapkan evaluasi harga bahan bakar minyak setiap enam bulan sekali. Evaluasi itu diyakini bisa menekan inflasi. Sebagai buktinya, menurut Bambang, enam bulan pertama inflasi masih di bawah 1 persen. "Tahun ini perkiraan inflasinya 4-4,5 persen,"
ujar dia.
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen atau turun 0,5 persen dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21 persen.
“Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 5 Mei 2015.
Suryamin menyebut setidaknya ada tiga penyebab utama perlambatan ekonomi pada kuartal I 2015 ini. Faktor pertama adalah perlambatan ekonomi yang juga dialami negara mitra dagang utama Indonesia. Cina mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 7,4 menjadi 7,0 persen.
Hal yang sama juga terjadi dengan Singapura. Negeri Singa tersebut mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 4,9 menjadi 2,1 persen. “Tentu ini berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia,” kata Suryamin.
FAIZ NASHRILLAH